Dalam tiga hari terakhir, warga binaan berhasil menyelesaikan satu unit dipan besi berukuran 2x1 meter
Ambon (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ambon memberikan pembinaan keterampilan kriya logam berupa pembuatan dipan dari bahan besi untuk kemandirian bagi warga binaan.
“Kegiatan pembuatan dipan ini bukan hanya soal keterampilan teknis, tetapi juga membentuk karakter, disiplin dan rasa percaya diri mereka. Harapan kami, warga binaan kembali ke masyarakat dengan bekal yang bermanfaat dan siap berkontribusi positif,” ujar Kepala Lapas kelas IIA Ambon Herliadi di Ambon, Jumat.
Menurutnya, kegiatan itu merupakan implementasi akselerasi kebijakan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Agus Andrianto, yang menekankan penguatan dan pendayagunaan warga binaan dalam menghasilkan produk bernilai ekonomi, khususnya sektor UMKM.
Proses pembuatan dipan dilakukan mulai dari pemotongan pipa besi, pengeboran, pengelasan, hingga perakitan menggunakan siku besi agar produk kokoh dan stabil. Dalam tiga hari terakhir, warga binaan berhasil menyelesaikan satu unit dipan besi berukuran 2x1 meter yang dikombinasikan dengan tripleks atas pesanan salah satu keluarga petugas Lapas.

Dirinya menambahkan pelatihan kerja berbasis kriya logam tersebut memberi dampak besar pada mental peserta pembinaan.
“Melalui kegiatan ini mereka belajar teknik produksi sekaligus membangun mental kerja yang positif, yang menjadi bekal penting untuk kehidupan setelah bebas,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan Maluku Ricky Dwi Biantoro menyampaikan dukungan atas program pembinaan produktif di Lapas Ambon.
“Kami mendorong seluruh satuan kerja pemasyarakatan di Maluku untuk terus berinovasi. Kegiatan seperti ini wujud nyata transformasi pemasyarakatan yang humanis dan berorientasi pada pemberdayaan. Produk yang dihasilkan menunjukkan bahwa warga binaan mampu berkarya dan layak diberi kesempatan kedua,” tegasnya.
Melalui program keterampilan kriya logam ini, Lapas Ambon tidak hanya menjadi tempat menjalani pidana, tetapi juga pusat pembelajaran dan pengembangan keterampilan kerja yang memberi manfaat nyata bagi warga binaan maupun masyarakat luas.