Jakarta (ANTARA) - Indonesia berupaya menunjukkan kekuatan diplomasi kreatifnya di Swiss melalui pemutaran film dan seni bercerita demi mendorong pemahaman lintas budaya.


Upaya tersebut diwujudkan melalui Indonesian Film Day yang merupakan bagian dari MIKTA Film Festival 2025, yang diselenggarakan bersama Perutusan Tetap Meksiko, Indonesia, Republik Korea, Türkiye, dan Australia, pada 27-31 Oktober 2025 di Gedung PBB Palais des Nations, Jenewa, Swiss.


Kuasa Usaha Ad Interim PTRI Jenewa, Duta Besar (Dubes) Achsanul Habib, melalui pernyataan pers yang diterima di Jakarta, Jumat, menuturkan bahwa pemutaran film ini turut menghadirkan suara Indonesia di salah satu panggung multilateral paling bergengsi di dunia.


Dubes Achsanul turut menekankan pentingnya menghadirkan film Indonesia di forum PBB, seraya menyoroti bahwa film merupakan bahasa universal yang mempersatukan manusia lintas budaya.


“Dengan pemutaran film ini turut menghadirkan suara Indonesia di salah satu panggung multilateral paling bergengsi di dunia,” katanya.






Keempat film pendek yang diputar adalah Culas, Ikan Terganteng Sedunia, Membicarakan Kejujuran Diana, dan Pau Lipu.


Setiap film memberikan gambaran tentang harapan dan tantangan generasi muda Indonesia serta pengalaman yang juga dirasakan oleh anak muda di berbagai belahan dunia, dengan cerita sebagai jembatan pemahaman lintas batas negara.


Adapun partisipasi Indonesia pada tahun ini melanjutkan keberhasilan MIKTA Film Festival yang pertama kali diinisiasi di tahun 2023 di bawah kepemimpinan Indonesia.


Selain pemutaran film, dihadirkan pula pameran produk unggulan ekspor Indonesia, yang merepresentasikan kekayaan ekonomi kreatif Indonesia.


Para hadirin juga menikmati kudapan tradisional seperti kue cantik manis, lemper, dan es cendol, yang menambah kuatnya promosi terpadu nusantara di acara tersebut.