Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Negeri Lima, sebuah desa yang tenang di Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah.
Alamnya menyimpan kejutan yang lahir dari peristiwa tak terduga.
Bendungan alam Way Ela, atau akrab disebut Way Ela, terbentuk sejak Juli 2013, ketika longsor besar dari bukit Uluk Hatu menutup aliran sungai Way Ela.
Lantas jebol hingga sekitar 40 juta meter kubik air tumpah dan menerjang perkampungan di pesisir pantai itu.
Dikabarkan kurang lebih 470 rumah diseret ke laut, ribuan warga dievakuasi.
Dari peristiwa itu, sebuah danau alami terbentuk apik dengan lebar mencapai 215 meter dan 1.100 meter.
Bencana seperti menata ulang wajahnya, menghadirkan panorama yang tak kalah memesona dari Danau Toba di Sumatra Utara.
Baca juga: Basudara Benelli Ambon: Rindu yang Menyeruak hingga Dijamin Auto Ganteng
Baca juga: Itinerary Sehari di Pulau Saparua - Maluku, Bisa Kunjungi Tempat-tempat Ini
Lokasinya berjarak kurang lebih 2 kilo dari pusat perkampungan Negeri Lima, atau sekira 1.966 langkah kaki orang dewasa
Lintasan menuju bendungan tak ekstrem, namun tetap menguras keringat mengingat tanjakan dan turunan tak bisa dielak.
Yakin langkah tak terasa, karena nyanyian burung, sejuk udara hijau landscape menemani hingga tiba tujuan.
“Huufff, Cape juga, hehehe,” kata salah satu pengunjung diiringi dengan ayunan langkah perlahan bersama kelompoknya
Setibanya di lokasi, lelah seakan terbayar lunas.
Air bendungan berwarna hijau, memantulkan rona pepohonan yang rimbun mengelilingi danau. .
Suasana hening menyelimuti kawasan itu, hanya dipecah oleh kicauan burung dan gemuruh lembut aliran sungai.
Di tempat itu, tak ada sinyal telepon, tak ada pula loket masuk.
Alam meminta satu-satunya tiket, yakni tenaga dan kesabaran.
Wisatawan biasanya memanfaatkan bendung ini tuk berenang, memancing, atau sekedar duduk diam, menikmati landscape yang terbentang luas.
Waktu seolah melambat, memberi ruang untuk siapapun yang hadir.
“Asik, sejuk lihatnya, betul-betul buat candu, karena perjalanan seru, apalagi kalau datang dengan kawan-kawan,” kesan Riska Nurjani, atau akrab disapa Itups, seorang konten kreator yang dikenal aktif mengeksplorasi wisata alam Maluku.
Bagi Itups, Way Ela bukan tempat asing. Ia mengaku sudah lebih dari 10 kali berkunjung ke bendungan alam ini.
Dengan menetap di Kota Ambon, tak menjadi alasan jarak untuk Itups tetap hadir di bendungan Way Ela.
“Kalau dihitung-hitung, sudah lebih dari 10 kali. Pemandangannya, suasananya adem, dan tenang. Perjalanan ke sini juga kasih banyak pelajaran, apalagi kalau datang dengan teman-teman tersayang,” ujarnya.
Itups yang juga merupakan founder itupsky.studio menilai Way Ela memiliki kesan yang berbeda dibanding destinasi lain yang pernah ia jelajahi, mulai dari Ambon, Saparua, hingga Banda.
“Beta (saya) telah mengiling dari Ambon, Saparua, Banda, dan masih banyak, tapi Way Ela punya kesan tersendiri . Kalau dibilang tempat-tempat wisata di Maluku, Way Ela masuk top 3,” kesan pribadinya
Ia juga berharap agar setiap siapapun yang berkunjung ke Way Ela, tetap menjaga kebersihan, agar alam tetap lestari.
“Alam lindungi kami bersama,” tutupnya. (*)
Contact to : xlf550402@gmail.com
Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.