GridHEALTH.id -Infeksi super flu dilaporkan menyebar dengan cepat di berbagai negara, seperti Inggris, Jepang, Amerika Serikat, dan sejumlah wilayah di Eropa.

Istilah ini ramai diperbincangkan karena banyaknya kasus flu yang muncul lebih awal dari biasanya. Di Amerika saja, CDC melaporkan setidaknya ada 4.6 juta kasus super flu, dengan jumlah kematian akibat super flu mencapai 1.900 per Desember 2025.

Namun,sebenarnyaapa itu super flu, apaperbedaan super flu dengan flu biasa, dan siapa orang yang berisiko terkena penyakit ini? Simak artikel ini selengkapnya.

Apa Itu Super Flu?

Pada dasarnya, super flu bukan nama resmi dari suatu virus baru.

Super flu adalah istilahyangmerujuk pada lonjakan kasus flu yang datang lebihcepatdari musim flu biasanya, di mana flu inijuga menyebar secara lebih luasdan cepat.

Menurut para ahli, super flu disebabkan oleh virus influenza A (H3N2), khususnya varian baru yang dikenal sebagai subclade K. Virus H3N2 sendiri sudah ada sejak lama dan terus mengalami mutasi dari waktu ke waktu.

Super flu inidapat menyebarsecara cepat di berbagai negara karena meningkatnya aktivitas masyarakat di ruang tertutup.

Contohnya, kasus super flu melonjak karena kembali dimulainya aktivitas sekolah setelah masyarakatmenghabiskan waktu liburan dengan bepergian ke berbagai tempat.

PerbedaanSuper Flu dan Flu Biasa

Gejalasuper flu (subclade K) mirip dengan flu pada umumnya. Namun, gejala super flu pada sebagian orang bisa terasa lebih berat, seperti:

  • Demam tinggi
  • Badan lemas
  • Nyeri otot
  • Kelelahan ekstrem
  • Batuk yang tidak kunjung reda
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala hebat

Beberapa penderita super flu juga melaporkan gejala seperti sesak napas, nyeri dada, dan gangguan pencernaan (seperti mual atau diare).

Selain itu, perbedaan super flu dan flujuga dapat dilihat dari waktu muncul dan penyebarannya.

Penyebaran flu biasa umumnya terjadi di puncak musim flu dan cenderung bertahap, sedangkan super flu menyebar lebih awal dari musim flu biasanya dan menyebar secara lebih cepat dan luas.

Super flu juga disebabkan varian flu yang mengalami mutasi (subclade K) dan menimbulkan lonjakan kasus dalam waktu singkat.

Siapa yang Paling Berisiko?

Dilansir dari laman The Conversation, kelompok orang yang berisiko mengalami gejala berat super flu adalah sebagai berikut.

  • Lansia di atas 64 tahun
  • Anak-anak dan bayi
  • Orang dengan penyakit penyerta
  • Orang dengan daya tahan tubuh lemah

Pada kelompok ini, flu bisa berujung pada komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik.

Untuk mencegah terjangkitnya penyakit ini, para ahli menyarankan masyarakat untuk melakukan vaksinasi, memperkuat daya tahan tubuh, menjaga kebersihan tubuh, dan menghindari kontak dengan orang sakit.

Contact to : xlf550402@gmail.com


Privacy Agreement

Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.