TRIBUNNEWS.COM - Hasil identik diterima Italia atas Prancis pada laga pamungkas penyisihan grup UEFA Nations League tadi malam, tapi kali ini tidak berujung dengan kemenangan, Senin (18/11/2024).

Saat bermain di Paris pada September lalu, Italia membawa pulang 3 poin setelah mengalahkan Prancis 3-1.

Bradley Barcola membawa Prancis unggul lebih dulu ketika laga belum genap satu menit.

Tapi, Italia sukses membalas tiga gol melalui Federico Dimarco pada pertengahan babak pertama, dan dua gol Davide Frattesi serta Giacomo Raspadori dalam 45 menit kedua.

Prancis kalahkan Italia 3-1
Pemain depan Prancis bernomor punggung 14 Adrien Rabiot (ketiga dari kanan) merayakan gol bersama rekan satu timnya selama pertandingan sepak bola Grup A2 Nations League antara Italia dan Prancis di Stadion San Siro di Milan, pada 17 November 2024. (Foto oleh Isabella BONOTTO / AFP)

Italia Kembali kebobolan dengan scenario yang sama, Prancis memaksimalkan peluang di awal babak pertama.

Adrien Rabiot mencatatkan Namanya di papan skor San Siro pada detik ke-119 atau pada menit ke-2.

Pemain PSG itu sukses memaksimalkan umpan rekannya dari tendangan penjuru.

Diketahui, skema bola mati merupakan ancaman nyata bagi Italia dan penjaga gawang Guglielmo Vicario.

Kiper Tottenham itu tidak nyaman banyak pemain mengumpul di area kotak penalty.

Italia sudah kebobolan enam gol dari situasi bola mati.

"Inilah situasinya. Anda harus bisa mendapatkan suasana yang lebih santai dengan tekanan yang lebih sedikit. Anda langsung kebobolan dari tendangan sudut," ujar Spalletti usai pertandingan kepada RAI Sports, dilansir Football Italia, Senin (18/11/2024).

"Kami kemudian mencoba untuk menyerang dan menghabiskan banyak energi."

"Mungkin hanya kebobolan bahwa kami kebobolan begitu banyak bola mati. Itu adalah permainan yang seimbang dan kami merasa bisa bangkit, tetapi kemudian setelah gol bola mati lainnya yang membuat Prancis terdiam dan sulit untuk menemukan ruang," jelasnya.

Italia menyamakan kedudukan pada menit 35 lewat eksekusi bola mati Andrea Cambiaso yang sulit diantisipasi Maignan.

Tim asuhan Luciano Spalletti memang lebih unggul penguasaan bola dan upaya mencetak gol, tetapi efektifitas Prancis lebih baik.

Kesulitan Italia menembus gawang Mike Maignan dan rapuhnya di lini tengah Gli Azzurri jadi sorotan yang harus dibenahi untuk perempat final UEFA Nations League pada Maret 2025.

"Hal yang paling menjadi masalah bagi kami adalah gelandang yang tidak sigap 'membersihkan' bola kami membutuhkan lebih banyak kualitas dalam penguasaan bola, untuk merebutnya Kembali di ruang sempit, tetapi kami tidak cukup sering melakukannya," bebernya.

Hasil ini membuat Italia turun ke posisi runner-up Liga A Grup 2 UEFA Nations League. Sementara Prancis berada di urutan pertama.

Meskipun begitu, Spalletti menilai anak asuhnya bermain cukup baik malam ini, permasalahan soal kepercayaan diri harus ditingkatkan.

"Penilaian keseluruhan periode (penisihan grup) ini tidak diragukan lagi positif," tambahnya.

"Kami juga melihat beberapa hal bagus malam ini, tetapi jelas kekalahan ini menimbulkan beberapa masalah dalam kepercayaan iri dan hal itu tidak boleh menghilangkan keyakinan kami," tutupnya.

Pemain depan Prancis bernomor punggung 14 Adrien Rabiot menggiring bola
Pemain depan Prancis bernomor punggung 14 Adrien Rabiot (tengah) berebut bola dengan gelandang Italia bernomor punggung 18 Nicolo Barella (kiri) dan bek Italia bernomor punggung 20 Andrea Cambiaso selama pertandingan sepak bola Grup A2 Nations League antara Italia dan Prancis di Stadion San Siro di Milan, pada tanggal 17 November 2024. (Foto oleh Isabella BONOTTO / AFP)

(Sina)

Contact to : xlf550402@gmail.com


Privacy Agreement

Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.