BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN ‐ 
Libur Lebaran selalu jadi momen spesial, termasuk untuk berwisata bersama teman dan keluarga. 

Satu destinasi yang paling ramai diburu wisatawan di Banjarmasin, adalah susur Sungai Martapura. 

Tahun ini jumlah pengunjungnya melonjak drastis, bahkan mencapai 80 persen lebih ramai bila dibandingkan hari biasa.

"Banyaknya pengunjung cukup bikin kami kewalahan, tapi tetap senang melihat antusiasme masyarakat," kata Pengelola Kelotok Wisata Siring Menara Pandang, Riski, Jumat (4/4/2025).

Dijelaskan Riski selama libur Lebaran 2025, sedikitnya ada 50 unit kelotok dioperasikan setiap harinya. 

Jumlah tersebut lebih banyak bila dibandingkan hari-hari biasa, yakni hanya sekira 30 unit kelotok.

"Banyak juga yang datang dari luar kota, tapi warga lokal juga tidak kalah antusiasnya," ungkapnya.

Lebih lanjut Riski menjelaskan, adapun destinasi favorit para penumpang kelotok meliputi Kampung Hijau, Pulau Kembang, dan Pasar Terapung Lok Baintan.

Pengunjung bisa menikmati wisata susur sungai dengan tarif yang terjangkau, seperti rute pendek Kampung Hijau Rp10 ribu per orang. 

Sedangkan untuk tujuan yang lebih jauh seperti Pulau Kembang atau Lok Baintan, pengunjung bisa melakukan carter kelotok.

"Kebanyakan yang carter kelotok rombongan satu keluarga. Tapi kami tetap sediakan harga perorangan," jelasnya.

Kesan Wisatawan Asal Bogor

Wisata susur Sungai Martapura menggunakan kelotok, perahu bermesin khas Banjarmasin jadi satu pilihan masyarakat menikmati libur Lebaran. 

Tak hanya warga lokal, wisatawan dari luar daerah pun ikut menikmati pengalaman unik ini.

Seperti halnya dirasakan oleh Wahdaniah, yang merupakan wisatawan asal Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Ia mengaku ini pengalaman pertamanya, mencoba menaiki moda transportasi air di Kota Banjarmasin.

"Seru banget dan luar biasa," katanya, Jumat (4/4/2025).

Meski sudah beberapa kali mengunjungi Kota Banjarmasin, baru kali ini ia tertarik mencoba sensasi menyusuri sungai menggunakan kelotok.

"Penasaran mau lihat suasana Kampung Biru dan Kampung Hijau, karena dulu saya ke sini belum ada," ujarnya.

Saat menaiki kelotok Wahdaniah mengaku senang, sebab ia dapat melihat langsung warga yang sedang beraktivitas di bantaran Sungai Martapura.

"Ada yang sedang mencuci bahkan berdagang. Pastinya luar biasa bisa melihat aktivitas warga di sungai," jelasnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Suriyadi, pengunjung Siring Menara Pandang, asal Kota Banjarbaru.

Bagi Yadi, wisata susur Sungai Martapura tidak hanya menyediakan pemandangan yang menarik bagi wisatawan.

Lebih dari itu menurutnya, wisata susur sungai dapat menjadi edukasi sejarah Kota Banjarmasin bagi generasi muda.

"Sengaja saya bawa anak-anak ke sini, agar mereka tahu Banjarmasin tumbuh dan hidup dari aliran sungai," terang Yadi.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)