Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti musim ini pernah menjadikan Arsenal sebagai contoh untuk para penyerang timnya terkait komitmen bertahan. Kini The Gunners kembali 'mengajari' El Real di Liga Champions.

Madrid baru saja kalah 0-3 dari Arsenal dalam laga leg pertama perempatfinal Liga Champions yang digelar di Stadion Emirates, Rabu (9/4/2025) dini hari WIB. Dua gol tendangan bebas Declan Rice serta satu gol Mikel Merino memberikan kemenangan bagi tuan rumah.

Dalam laga ini, Arsenal unggul segalanya dari Madrid. Situs UEFA mencatat mereka memegang 55 persen bola dan melepaskan 8 tembakan tepat sasaran ke gawang Thibaut Courtois, tiga berujung gol. Madrid hanya mampu melepaskan tiga shot on target.

Tak cuma itu, daya jelajah para pemain Arsenal juga jauh lebih unggul dari Madrid. The Gunners berlari sejauh 113,9 km atau hampir 13 km lebih jauh dari Kylian Mbappe dkk yang 'hanya' 101,2 km. Intensitas kedua tim berbeda.

Harian Marca melaporkan bahwa hal ini pernah menjadi sorotan Ancelotti usai Madrid dihajar Barcelona 2-5 di final Piala Super Spanyol pada Januari lalu. Saat itu, ia berbicara dengan Mbappe, Vinicius Junior, dan Rodrygo yang kurang membantu pertahanan.

Video, data, dan perbandingan yang ditunjukkan kepada ketiga pemain tersebut adalah analisis Manchester City vs Arsenal yang sukses dimenangkan Arsenal. Ancelotti menunjukkan daya jelajah para pemain The Gunners di laga itu.

Leandro Trossard dan Kai Havertz mampu berlari lebih dari 10 km di laga itu, sedangkan Martin Odegaard, Gabriel Martinelli, dan Bukayo Saka lebih dari 11 km. Sementara Vinicius dan Mbappe tak sampai 10 km.

Vinicius disebut Ancelotti hanya berlari 8,7 km, sedangkan Mbappe hanya sekitar 5 km. Pelatih asal Italia itu bahkan sampai berlelucon bahwa daya jelajah Mbappe kalah dari Courtois.

'Penyakit' ini sempat diobati Madrid. Ketiganya lalu terlihat mau turun membantu pertahanan. Namun pada akhirnya 'penyakit' tersebut muncul lagi saat melawan Arsenal, dan berdampak fatal.

Madrid wajib menang dengan selisih empat gol di leg kedua pada pekan depan di Santiago Bernabeu jika ingin lolos ke semifinal. Itu bukan tugas yang mudah, apalagi jika para penyerang Madrid tak mau berubah.