TRIBUNSTYLE.COM - Viral pengendara Fortuner halangi ambulans bawa pasien sesak napas di Depok, marah saat turun dari mobil, polisi segera selidiki.
Seorang pengendara Toyota Fortuner viral di media sosial setelah diduga menghalangi jalan ambulans di Depok.
Dalam video yang beredar tertanggal Selasa (14/5/2024) pukul 16.51 WIB, terlihat ambulans melaju dengan sirinenya.
Namun tiba-tiba, mobil Fortuner hitam memutar jalan hingga menghalangi dan membuat laju ambulans berhenti.
Ambulans yang dinarasikan di media sosial sedang membawa pasien sesak napas hendak menuju Rumah Sakit Hermina Depok itupun mengklakson beberapa kali.
Bukannya segera meminggirkan mobil demi memberi jalan, pengemudi Fortuner berpelat nomor B 1139 ZJA itu malah turun dari mobilnya.
Dengan arogan ia terlihat marah sambil menunjuk-nunjuk ke arah petugas ambulans.
Driver ojol yang ada di lokasi sampai ikut melerai.
Tidak lama, si pengemudi kembali ke Fortunernya dan melaju pergi.
Kasat Lantas Polres Metro Depok, Kompol Multazam Lisendra, buka suara.
Dia mengaku akan menyelidiki dugaan pelanggaran lalu lintas tersebut.
"Kami selidiki, segala pelanggaran lalu lintas dan gangguan kamseltibcarlantas baik norma hukum dan sosial kami tindak lanjuti demi depok yang berkeselamatan," kata Multazam kepada TribunJakarta, Kamis (16/5/2024).
Multazam juga menjelaskan bahwa ambulans yang membawa orang sakit adalah kendaraan yang harus diberi prioritas lewat di jalan.
Hal itu tertuang dalam pasal 134 Undang-Undang nomor 22 tahun 2009.
Berikut bunyi pasal 134 tersebut:
"Pengguna Jalan yang memperoleh hak utama untuk didahulukan sesuai dengan urutan berikut:
a. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas;
"Kendaraan yang mendapatkan hak utama sebagaimana dimaksud dalam pasal 134 UU LLAJ."
"Sehingga jika Anda bertemu dengan beberapa kendaraan yang perlu prioritas di jalan secara bersamaan, ingat susunan di atas. Pertama menghimbau dan mewajibkan pengguna jalan memprioritaskan kendaraan pemadam kebakaran lalu ambulans yang sedang mengangkut orang sakit," kata Multazam.
Artikel ini diolah dari TribunJakarta.com