TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan Harian Kristen kali ini berjudul berharap dan berjuang.
Firman Tuhan diambil dalam Markus 5: 25-34
Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.
Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus…” (Markus 5:26-27).
Dua belas tahun lamanya ia mengalami pendarahan. Ia sudah berusaha mencari tabib yang terbaik dan menghabiskan semua yang ada padanya namun semua itu tidak memberikan hasil yang diharapkan, sampai kemudian ia mendengar tentang Tuhan Yesus.
Situasi yang sangat tidak mudah terlebih di masa itu.
Setelah segala usaha yang ia lakukan, tentulah tidak mudah untuk terus berharap dan berjuang untuk sembuh.
Seseorang yang mengalami pendarahan dianggap najis dan harus sangat menjagai diri agar tidak menajiskan orang lain (Imamat 15:4, 25).
Ia harus menghindari kerumunan orang banyak dan menghindari aktifitas tertentu yang akan membuat orang lain atau benda tertentu menjadi najis.
Tetapi saat akan bertemu Yesus, ia mengabaikan larangan tidak bersentuhan dengan orang lain yang akan menyebabkan kenajisan.
Ia memberanikan diri menerobos masuk ke tengah orang banyak dan menyentuh Yesus.
Ia percaya dengan menjamah jubah Yesus maka ia pasti sembuh. Dan benar, setelah ia menjamah jubah Yesus, seketika itu juga pendarahannya berhenti.
(Markus 5:27-29). Ketekunan dan harapannya untuk sembuh tidak sia-sia, Yesus membenarkan tindakan imannya dan memberkatinya.
Kita mungkin mengenal seseorang yang saat ini mengalami sakit yang sudah menahun.
Atau bahkan kesehatan ataupun mental kita sendiri dalam keadaan yang sedang tidak baik-baik saja dan itu sudah berlangsung sejak lama.
Bayangan akan pulihnya keadaan menjadi seperti semula semakin pudar.
Namun dalam situasi seperti itu justru perjuangan dalam pengharapan sangat diperlukan.
Seperti perempuan yang mengalami sakit pendarahan selama dua belas tahun, meski telah berupaya sampai ia kehabisan segalanya, ia tidak menyerah dan terus berusaha keluar dari kesulitannya.
Sampai ia bertemu Yesus dan menemukan bahwa perjuangan dan pengharapannya untuk sembuh tidak sia-sia.
Saat keadaan seperti sudah tidak memungkinkan, kiranya kita tetap memiliki semangat untuk terus berjuang dan berharap kepada Tuhan yang akan membawa kita kepada kemenangan.