-
Listrik merupakan salah satu sumber energi yang penting bagi kehidupan manusia saat ini. Hampir semua peralatan elektronik yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan listrik.
Namun, detikers, tahukah siapa saja sosok penemu listrik itu? Benarkah tidak hanya satu orang melainkan banyak tokoh yang menemukannya?
Berikut beberapa tokoh utama yang berperan penting dalam penemuan dan pengembangan listrik di dunia.
Dalam Cambridge Dictionary, listrik dapat dihasilkan dapat berasal dari berbagai sumber untuk menghasilkan panas dan cahaya. Sementara itu, dalam Collins Dictionary, listrik dapat dipahami sebagai sumber energi yang disalurkan melalui kabel.
Dilansir dari laman Britannica, listrik adalah rangkaian fenomena kelistrikan yang berhubungan dengan muatan listrik statis (listrik diam) dan listrik dinamis (listrik bergerak). Muatan listrik adalah salah satu sifat dasar dari partikel elementer tertentu.
Pada dasarnya, muatan dasar listrik memiliki partikel-partikel yang saling berhubungan, yaitu partikel proton dan partikel elektron.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa di dalam arus listrik, elektron dapat mengalir atau berpindah dari tempat yang satu ke tempat lainnya, demikian dikutip dari laman Britannica Kids.
Dilansir dari laman Energy Education by the University of Calgary, Listrik statis adalah adanya ketidakseimbangan muatan listrik di dalam atau di permukaan suatu bahan.
Pengertian listrik statis secara khusus, merupakan listrik dengan muatan dalam keadaan diam atau tidak bergerak.
Dilansir dari laman Kids Discover, listrik dinamis adalah kumpulan elektron yang terus-menerus mengalir dari suatu titik ke titik lainnya, sehingga memerlukan konduktor untuk mengalir melaluinya. Konduktor memungkinkan listrik mengalir melaluinya dengan mudah.
Dilansir dari buku Faraday Dan Kelistrikan yang dituliskan oleh Neny Anggraeni, Michael Faraday dikenal sebagai bapak listrik, karena kontribusi yang besar bagi masyarakat dunia di bidang listrik.
Meski begitu, Ia tertarik dan mempelajari pada bidang kelistrikan sehingga tetap meneruskan kerja kerasnya hingga menyumbang jasa besar dengan teori dan penemuannya. Sampai akhir hidupnya di tahun 1867, ia mendapat julukan sebagai bapak kelistrikan.
Selanjutnya, penemuan Faraday yang terkenal adalah teorinya tentang elektrokimia dan elektromagnetik. Dengan bimbingan Sir Humphry Davy seorang ahli kimia yang sering melakukan ceramah di Lembaga Kerajaan, mengantar Faraday pada penemuannya. Kemudian pada 1821, Faraday menciptakan dinamo dan motor listrik pertama
Penemuan Faraday adalah tonggak awal dalam sejarah yang membuka jalan bagi kemajuan besar dalam bidang kelistrikan.
Dilansir dari Buku Ajar Teori Dasar Listrik dan Elektronika yang dituliskan oleh Muhammad Naim, Selain itu, terdapat beberapa tokoh yang dikenal sebagai penemu listrik.
Berikut ini adalah beberapa penjelasan tentang berbagai ragam versi sejarah penemuan listrik. Siapa sajakah mereka?
Versi pertama mengatakan listrik pertama kali ditemukan oleh bangsa Mesir Kuno. Hal ini ditandai dengan temuan beberapa pot aneh di Irak.
Beberapa pot aneh tersebut di antaranya kedap air dan berisikan silinder tembaga dengan kondisi dilem ke dalam lubang dengan aspal. Dalam silinder tersebut, ada sebuah batang besi.
Para penggali yang menemukan pot tersebut pada 1936 meyakini bahwa bagian tersebut merupakan elemen galvanik atau semacam baterai primitif. Dalam rekonstruksinya, diyakini bahwa alat tersebut memungkinkan munculnya listrik.
Pada penemuan lainnya, beberapa ahli menemukan motif lampu Dendera. Lampu Dendera adalah relief di kuil Hathor, Mesir. Saat itu, para ahli mengklaim bahwa objek di relief itu menggambarkan bola lampu kuno, meskipun teks di sekelilingnya menyatakan bahwa itu merupakan relief ular.
Sedangkan untuk versi kedua, sejarah penemuan listrik bermula dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Thales dari Yunani. Penelitian tersebut dilakukan terhadap sebuah batu alam yang ia temukan di pinggiran kota Magnesia.
Batu-batu alam tersebut nampak bisa menarik benda yang terbuat dari besi. Sejak saat itulah, muncul istilah magnet atau magnetik yang dicetuskan oleh Thales. Selain itu, ia juga menguji batu-batu lainnya yang mirip dengan kaca atau warnanya keemasan layaknya batu ambar.
Kemudian, Thales merumuskan jika sebuah batu amber digosokkan ke kain wol, maka batu tersebut bisa menarik serpihan-serpihan ringan daun kering, jerami atau bulu. Hal tersebutlah yang kemudian dikenal sebagai perpindahan elektron.