Kadar gula darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan masalah dan kerusakan pada organ tubuh, seperti ginjal, mata, pembuluh darah, hingga jantung. Lantas, berapa kadar gula darah yang dikatakan normal?
Sebenarnya, gula adalah salah satu zat yang sangat dibutuhkan tubuh. Gula berfungsi sebagai sumber energi. Saat masuk ke dalam tubuh, gula akan diproses menjadi glukosa, dan kemudian dialirkan ke seluruh tubuh.
Saat tubuh mendeteksi glukosa, pankreas akan melepaskan hormon insulin. Hormon inilah yang kemudian memungkinkan glukosa masuk ke dalam sel untuk dimanfaatkan sebagai energi.
Meskipun bermanfaat untuk tubuh, gula juga bisa memicu sejumlah masalah kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.
Karenanya, penting untuk selalu menjaga kadar gula darah tetap normal. Lalu, berapa sih kadar gula darah yang normal itu?
Kadar gula darah seseorang dapat berubah-ubah sepanjang hari. Hal ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti tingkat aktivitas dan makanan atau minuman yang dikonsumsi.
Karena itu, kadar gula darah seseorang saat sebelum dan sesudah makan bisa berbeda.
Lalu, bagaimana jika kadar gula darah lebih tinggi dari batas tersebut?
Ketika kadar gula darah puasa berada di angka 100-125 mg/dL, maka seseorang dapat dikatakan mengalami prediabetes. Orang yang prediabetes memiliki peluang hingga 50 persen terkena diabetes tipe 2 dalam waktu 10 tahun ke depan.
Jika kadar gula darahnya 126 mg/dL atau lebih, maka orang tersebut dikatakan mengalami diabetes.
Selain tingkat aktivitas dan makanan, ada sejumlah faktor lain yang bisa menyebabkan lonjakan gula darah. Dikutip dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), berikut beberapa hal dan kebiasaan yang bisa menyebabkan kenaikan gula darah: