-
Tumbuhan berbiji tertutup dikelompokkan sebagai "angiospermae". Kelompok tumbuhan ini masuk ke pengklasifikasian Spermatophyta. Angiospermae memiliki jumlah spesies yang banyak dan secara umum terbagi ke dalam dua kelas utama yang kita kenal: monokotil dan dikotil.
Nama angiospermae berasal dari bahasa Yunani "angion" berarti wadah dan "sperma" artinya biji. Angiospermae disebut juga dengan anthophyta. Anthophyta berasal dari kata Yunani "anthos" artinya bunga dan "phyton" berarti tumbuhan. Karena itu, angiospermae adalah tumbuhan yang familier dengan alat perkembangbiakan secara generatif berupa bunga.
Temukan lebih lanjut mengenai ciri-ciri, habitat, reproduksi, hingga klasifikasi angiospermae di bawah ini.
Mengutip buku Flora Angiospermae susunan Rahmayani, dkk, berikut ciri-ciri tumbuhan berbiji tertutup:
Ukuran tubuh tumbuhan angiospermae beragam, mulai dari 2 mm-100 m. Bagian akarnya bisa berakar serabut maupun berakar tunggang.
Angiospermae dapat ditemukan di seluruh permukaan bumi, mulai dari wilayah beriklim tropis, sub tropis, hingga kutub. Tumbuhan berbiji tertutup juga bisa didapati di daerah yang sedikit air, lembab, maupun berair.
Sifat hidup tumbuhan berbiji tertutup ini juga bervariasi. Angiospermae yang hidupnya dalam rentang waktu setahunan (annual) seperti padi dan jagung. Angiospermae yang hidup rentang waktu dua tahunan (binnual), contohnya: wortel dan seledri.
Organ reproduksi tumbuhan berbiji tertutup berupa bunga. Sumbu lokasi melekatnya bunga disebut dasar bunga (receptaculum). Sementara sumbu ruas batang yang mendukung bunga bernama tangkai bunga (pedicellus).
Bunga lengkap terdiri dari bagian steril dan fertil. Bagian steril bunga yaitu kelopak (calyx) dan mahkota (corolla), keduanya disebut hiasan bunga (perianthium). Kelopak tersusun atas sejumlah daun kelopak (sepala), dan mahkota terdiri dari daun mahkota (petala).
Terkadang hiasan bunga tidak bisa dibedakan mana kelopak dan mahkotanya. Hiasan bunga seperti ini disebut tenda bunga (petala) dan tersusun atas daun tenda bunga (tepala).
Adapun bagian fertil bunga yakni benang sari (stamen) dan putik (pistilum). Benang sari terdiri dari kepala sari (anthera) dan tangkai sari (filament). Sedangkan putik tersusun atas kepala putik (stigma) dan tangkai putik (stilus).
Sporofit dominan pada tumbuhan berbiji tertutup. Bunga sporofit akan menghasilkan megaspora yang akan berkembang menjadi sel telur dan mikrospora akan berkembang menjadi spermatozoid.
Tumbuhan berbiji tertutup secara umum terbagi menjadi dua kelas utama: monokotil dan dikotil. Berikut penjelasannya.
Monocotyledoneae atau monokotil memiliki ciri berupa herba, berakar serabut, berdaun tunggal, serta pertulangan daun sejajar. Batang dan akar monokotil tidak berkambium sehingga tidak mengalami pertumbuhan sekunder, kecuali pada sisal (Agave sisalana). Umumnya kelompok tumbuhan monokotil mempunyai bunga berkelipatan 3 dan biji berkeping tunggal.
Berikut beberapa famili yang termasuk kelompok monokotil beserta contoh tumbuhannya:
Dicotyledoneae atau dikotil mempunyai ciri berupa pohon, berakar tunggang, pertulangan daun menyirip, bunga kelipatan 2, 4, 5, dan berkeping biji dua. Batang dan akar tumbuhan dikotil mempunyai kambium sehingga mengalami pertumbuhan sekunder.
Berikut beberapa famili yang termasuk dikotil beserta contoh tumbuhannya:
Itu dia mengenai ciri-ciri, habitat, klasifikasi, hingga contoh tumbuhan angiospermae. Semoga jadi informasi bermanfaat!