JAKARTA - Masyarakat Jawa Barat tentu sangat mengenal istilah bank emok. Fenomena bank emok ramai diperbincangkan karena aktivitasnya yang lebih banyak merugikan masyarakat.

Pinjaman bank emok biasanya digunakan untuk modal usaha, namun praktiknya juga untuk keperluan darurat keluarga lainnya seperti biaya anak sekolah dan biaya berobat. Biasanya jasa bank emok digunakan karena terpaksa dan adanya tekanan ekonomi keluarga yang cukup berat.
Di saat banyak kebutuhan, masyarakat tak pikir panjang menggunakan jasa bank emok yang ada di lingkungannya. Pengguna jasa bank emok biasanya tak memiliki dukungan sosial yang cukup. Dukungan sosial seperti dari keluarga besar dan tetangga juga sangat terbatas.

Kondisi tersebut memaksa masyarakat meminjam uang di bank emok.

Dengan syarat dan ketentuan yang mudah membuat bank emok kerap menjadi jalan pintas untuk memperoleh dana darurat yang cepat cair tanpa menimbang tingginya bunga pinjaman, bahkan jika terlambat berakibat pada bunga berbunga.

Praktik rentenir yang terjadi pada bank emok semakin menyulitkan masyarakat yang telanjur terjerat bank emok untuk lepas dari jeratan masalah keuangan yang dapat meluas pada berbagai masalah keluarga yang lebih rumit.

Indriana, nasabah PNM Mekaar dari Depok memberikan pesan untuk kaum ibu yang ingin memulai usaha atau sudah punya usaha agar tidak terjerat pada lilitan bank emok. “Ibu-ibu yang menjadi andalan ekonomi keluarga harus lebih pintar dalam mengelola usaha dan mendapatkan modal.
Kalau saya pilih PNM Mekaar,” ujar pemilik usaha gorengan ini.

Dengan bergabung menjadi nasabah PNM Mekaar, dia mendapatkan modal kerja dan pelatihan usaha. Di samping itu, dia juga mendapatkan pasar dengan adanya Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM).

“Mekaar memberikan modal financial, modal intelektual dan modal sosial. Pokoknya jauhi bank emok dan gabung PNM Mekaar. Sudah banyak keuntungan yang saya dapat dari Mekaar,” ungkapnya.

Hal senada diungkapkan Selly, warga Depok lainnya yang telah menjadi nasabah Mekaar. “Saya punya usaha salon dan parfum sejak awal menjadi nasabah Mekaar. Saya sangat terbantu karena PNM Mekaar juga memberikan pelatihan untuk saya mengembangkan usaha,” ujarnya.

“Sejak awal tidak pernah mau ditawarin bank emok walaupun mudah cairnya.
Karena yang saya tahu bank emok bunganya tinggi, bahkan bunganya dihitung harian. Ini tentu sangat menyulitkan berkembangnya usaha,” kata Selly.

Dia mengaku banyak manfaat menjadi nasabah PNM Mekaar. Dia dapat mengembangkan usaha, menyekolahkan anak, mencukupi kebutuhan keluarga, melaksanakan kegiatan sosial dan aksi solidaritas di lingkungannya.

“Jangan terjebak bank emok. Kalau saya emoh bank emok mending ikutan PNM Mekaar yang sudah terbukti meningkatkan kemajuan usaha saya dan membuat keluarga semakin sejahtera,“ ujar Selly.

Baca Lebih Lanjut
Banyak Emak Kena Bank Emok, Kalau Emak Pintar Pasti Pilih PNM Mekaar
Timesindonesia
Berhasil Dorong Kesejahteraan Ekonomi dan Sosial Masyarakat, PNM Mekaar DIganjar 6 Penghargaan
Dwi Rizki
Gandeng MNC Kapital, Bank BJB (BJBR) Siap Perluas Inovasi Layanan Keuangan Digital
Sindonews
Inovasi Terbaru Layanan Cardless Withdrawal Bank Sumsel Babel, Kemudahan Setor Tunai Tanpa ATM
Kamri
MNC Kapital Siap Eksplorasi Kerja Sama Layanan Digital dengan Bank BJB
Sindonews
Kolaborasi MNC Kapital (BCAP) dan Bank BJB (BJBR) Tingkatkan Layanan Keuangan Digital di Indonesia
Sindonews
PNM raih enam penghargaan bidang keberlanjutan di semester I 2024
Antaranews
Kinerja Positif, PNM Sabet Enam Penghargaan Bergengsi
Sindonews
Kinerja Semester I Positif, PNM Raih Enam Penghargaan Bergengsi di Bidang Sustainability
Timesindonesia
Bank DKI Raih Penghargaan Indonesia Best Bank 2024
Antaranews