Super app ini kan pekerjaan besar, jadi kita fokus ke situ dulu. Itu (super app) saja buat kami mungkin sudah dua tahun kami kerjakan
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sedang menyiapkan sebagai pengganti BSI Mobile yang rencananya diluncurkan pada tahun 2024 ini apabila telah mendapatkan izin atau persetujuan dari regulator.
“Alhamdulillah, sampai saat ini izinnya sudah disampaikan ke Bank Indonesia (BI). Jadi, kami sedang persiapan. Insya Allah ( diluncurkan) tahun ini,” kata SEVP Digital Banking BSI Saut Parulian Saragih saat dijumpai media usai peluncuran Panduan Resiliensi Digital di Jakarta, Selasa.
Selain , BSI juga sedang menyiapkan produk . Pada kesempatan yang sama, Saut mengatakan bahwa dan kemungkinan diluncurkan secara terpisah.
Saat ini, imbuh dia, BSI lebih berfokus untuk menyelesaikan proyek dibandingkan .
“Kemungkinan begitu (tahun depan setelah diluncurkan). Tapi kami masih kejar terus, kok (untuk pengembangan ) karena masih banyak juga yang dikerjakan. ini kan pekerjaan besar, jadi kita fokus ke situ dulu. Itu () saja buat kami mungkin sudah dua tahun kami kerjakan. Jadi kami mau pastikan () meluncur dengan baik dulu,” kata Saut.
Dia menambahkan bahwa BSI juga berhati-hati sebelum benar-benar meluncurkan produk . Saut mengatakan, pihaknya berupaya agar inisiatif baru tersebut tidak malah memberi pengaruh yang negatif bagi keberlangsungan bisnis apalagi berkaitan dengan potensi peningkatan risiko kredit bermasalah (
non-performing loan/NPL) di kemudian hari.
“Mungkin ini () akan menjadi salah satu hal untuk menarik nasabah baru. Tapi balik lagi, kami betul-betul sedang dulu dengan hati-hati, jangan sampai nanti ini . Karena dengan kondisi saat ini pun, dengan proposisi yang ada saat ini pun, Alhamdulillah nasabah kami kan tumbuh terus,” kata Saut.
Sebelumnya, pengembangan proyek BSI telah disampaikan Direktur Utama BSI Hery Gunardi pada tahun 2023. Menurut Hery, akan menawarkan fitur cukup menarik yang tidak hanya mencakup fitur transaksi, melainkan juga fitur gaya hidup yang akan memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi seperti membeli tiket, , dan sebagainya.
Hery mengatakan akan memberikan ruang gerak bagi BSI untuk menjangkau nasabah yang tidak datang ke kantor cabang dengan fitur yang lebih modern dan lebih baik.
Dia pun optimistis pengembangan teknologi digital akan meningkatkan kinerja BSI dan memperluas pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia.
Sebagai informasi, hingga Juni 2024, BSI mencatat sebanyak 97,9 persen dari total nasabahnya sudah menggunakan layanan digital BSI untuk melakukan transaksi keuangan.
Sementara sisanya sebanyak 2,1 persen nasabah masih memilih bertransaksi secara langsung di kantor cabang. Demikian pula dalam hal pembukaan rekening, sebanyak 94,4 persen calon nasabah melakukan pembukaan rekening secara daring () melalui BSI Mobile.
Adapun jumlah pengguna BSI Mobile per Juni 2024 tercatat sebesar 7,12 juta nasabah. Jumlah ini tumbuh 33,9 persen secara tahunan (/YoY) jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.