TRIBUNJAKARTA.COM - Harus hati-hati dalam menyimpan ASI perah, ada lima kesalahan yang sering dilakukan mama.
Memerah ASI menjadi pilihan agar asupan gizi anak tetap terpenuhi, khususnya bagi para ibu menyusui yang bekerja atau beraktivitas di luar rumah.
Itu sebabnya penting untuk mengetahui bagaimana penyimpanan ASI perah yang benar.
Namun ada beberapa kesalahan yang masih sering dilakukan dalam menyimpan asi perah.
Hal itu bisa berbahaya yang mana ASI tersebut akan diminum si kecil.
Lima kesalahan menyimpan ASI perah dibawah ini yang harus dihindari:
Penyimpanan ASI biasanya dilakukan dengan cara dimasukan ke dalam chiller kulkas lalu ke freezer.
Mama pun akan mengeluarkan ASI beku dari freezer lalu mencairkannya kemudian menghangatkan sebelum diberika kepada bayi.
Namun jangan kembali membekukan ASI perah sisa yang sudah cair.
Pasalnya hal itu bisa mengurangi kualitas ASI.
Menyimpan ASI perah bisa dengan plastik khusus atau botol yang sudah steril kemudian ditutup rapat.
Namun jangan menyimpan ASI perah ke adalam ice tube dan menaruhnya di freezer.
Hal ini lantaran tempat ice tube selalu punya rongga terbuka yang memungkinkan bakteri masuk.
ASI memang bisa bertahan 6 sampai 12 bulan di freezer.
Namun kadar vitamin C antara ASI yang segar dengan ASI yang sudah disimpan sangat berbeda.
Makin lama ASI disimpan, makin menurun kadar vitamin C di dalamnya.
Memilih botol khusus untuk menyimpan ASI perah diperbolehkan.
Namun mama harus memastikan botol tersebut sudah kering sebelum memasukan ASI hasil perah.
Hal itu dilakukan supaya tidak ada bakteri yang tercampur dengan ASI nantinya.
Cara ini sangat tidak dianjurkan karena bisa merusak kandungan di dalam ASI.
Sebaiknya mencairkan ASI beku harus dilakukan secara bertahap.