-
Afiksasi adalah proses pembentukan kata baru dengan menambahkan imbuhan (afiks) pada kata dasar. Proses ini memperluas kosakata dengan menghasilkan kata-kata baru yang memiliki makna dan fungsi yang berbeda. Simak penjelasan lebih lanjut di bawah ini!
Dikutip dari buku Pengantar Bahasa Dan Sastra Indonesia yang dituliskan oleh Andi, Ratri, Jimiana, Eva, Siti, dan penulis lainnya, afiksasi adalah teknik linguistik untuk membentuk kata baru dengan menambahkan imbuhan atau afiks pada kata dasar, baik dalam bentuk tunggal maupun kompleks. Proses ini penting dalam pembentukan kata dan bukan merupakan kata pokok itu sendiri.
Afiksasi adalah proses penambahan afiks pada dasar kata yang dapat mengubah bentuk, kelas kata, dan maknanya.
Dikutip dari buku Konsep Dasar Bahasa Indonesia yang dituliskan oleh Yunus Abidin, afiksasi sering dianggap sinonim dengan proses penambahan afiks. Dalam bahasa Indonesia, afiksasi memegang peranan penting karena bahasa ini termasuk dalam rumpun bahasa aglutinatif.
Secara umum, afiksasi terdiri dari beberapa jenis, yaitu prefiks (awalan), infiks (sisipan), sufiks (akhiran), dan konfiks (gabungan).
Penambahan afiks di depan bentuk dasar
Penambahan afiks di tengah bentuk dasar
Penambahan afiks di akhir bentuk dasar
Penambahan afiks di awal dan akhir bentuk dasar secara bersamaan
Berikut ini adalah jenis-jenis afiksasi, dikutip dari buku Pengantar Linguistik Umum yang dituliskan oleh Achmad, Lukmanul, Alien, Kadek, Mouren dan penulis lainnya.
Prefiks (awalan) adalah imbuhan (afiks) yang ditambahkan di depan bentuk dasar atau di awal kata, dan proses ini dikenal sebagai prefiksasi. Dalam bahasa Indonesia, prefiks terbagi menjadi dua jenis: imbuhan asli dan imbuhan serapan. Imbuhan asli meliputi di-, me-, ke-, ter-, pe-, per-, se-, dan ber-, sedangkan imbuhan serapan dari bahasa asing baik dari bahasa daerah maupun bahasa asing, seperti: a-, multi-, anti-, mikro-, dan non-.
Infiksasi (tengahan) adalah imbuhan (afiks) yang ditambahkan di tengah bentuk dasar atau di dalam kata. Biasanya, infiksasi terletak pada suku kata pertama dari kata dasar, memisahkan konsonan pertama dari vokal pertama pada suku kata tersebut. Imbuhan yang berupa sisipan dalam infiksasi antara lain: -er-, -el-, -em-, dan -in-.
Sufiks (akhiran) adalah afiks yang ditambahkan di akhir bentuk dasar atau di akhir kata, dan proses ini dikenal sebagai sufiksasi. Proses pembentukan kata ini tidak menyebabkan perubahan bentuk dasar. Dalam bahasa Indonesia, contoh sufiks termasuk -an, -i, -kan, dan -nya. Selain itu, terdapat juga sufiks dari serapan bahasa asing, seperti -is, -ik, -isasi, -iah, -isme, -wi, -wan, dan -wati.
Konfiks adalah afiks yang terdiri dari dua morfem terpisah, di mana bagian pertama terletak di awal bentuk dasar dan bagian kedua di akhir bentuk dasar. Konfiks dapat dianggap sebagai gabungan antara prefiks dan sufiks yang dilekatkan secara bersamaan pada awal dan akhir kata, tanpa urutan yang lebih dulu atau kemudian. Dalam bahasa Indonesia, contoh sufiks termasuk ber-an, pe-an, ke-an, dan se-an.
Berikut ini adalah jenis-jenis afiksasi, dikutip dari Morfologi Kajian Proses Pembentukan Kata yang dituliskan oleh I Wayan Simpen.