TRIBUNJOGJA.COM – Pada kesempatan ini, kita akan membahas materi mengenai mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 4 SD Bab 7 dengan tema “Asal Usul”.

Dilansir dari buku mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 4 SD Kurikulum Merdeka yang ditulis oleh Eva Y. Nukman dan C. Erni Setyowati, dkk, 2021. Serta berbagai sumber lainnya untuk menambah materi tersebut.

Dalam Bab 7 ini siswa diharapkan mampu memahami instruksi yang disampaikan secara audio, mengidentifikasi informasi di dalam teks dan gambar, menyampaikan pendapat tentang informasi di dalam teks, dan membuat teks narasi menggunakan kata penghubung antarkalimat.

Namun kali ini kita akan belajar tentang kata penghubung antarkalimat.

Apa itu Kata Penghubung Antarkalimat?

Kata penghubung atau konjungsi antarkalimat adalah kata sambung yang menghubungkan antara kalimat satu dengan kalimat lainnya. Maka dari itu, kata penghubung ini selalu memulai kalimat baru.

Kata penghubung antarkalimat berfungsi untuk melengkapi sebuah kalimat atau untuk menyatakan dua klausa menjadi suatu kalimat yang padu.

Jenis-jenis Kata Penghubung Antarkalimat

1. Konjungsi Antarkalimat Penegasan atau Konsesif

Kata penghubung ini berfungsi untuk menyatakan pertentangan dengan yang dinyatakan.

Konjungsi ini menggunakan kata-kata seperti sekalipun demikian atau begitu, walaupun demikian atau begitu, dan lainnya.

2. Konjungsi Antarkalimat Menyatakan Perurutan

Kata penghubung ini menyatakan urutan dari suatu peristiwa atau keadaan pada kalimat.

Kata-kata yang digunakan seperti setelah itu, selanjutnya, dan sesudah itu.

3. Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Penambahan

Konjungsi ini berfungsi untuk menambahkan hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar dari kalimat yang dinyatakan sebelumnya.

Kata-kata yang digunakan pada konjungsi ini seperti lagi pula, selain itu.

4. Konjungsi Antarkalimat yang Bermakna Pertentangan.

Konjungsi ini digunakan untuk kalimat bermakna pertentangan dalam suatu keadaan.

Kata-katanya menggunakan, seperti sebaliknya, namun, akan tetapi.

5. Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Kebalikan.

Konjungsi ini berfungsi untuk menyatakan suatu kebalikan dari pernyataan sebelumnya.

Konjungsi ini menggunakan kata-kata seperti sebaliknya.

6. Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Pembenaran.

Konjungsi ini berfungsi untuk menyatakan keadaan yang sebenarnya dari suatu peristiwa.

Kata-kata yang digunakan pada konjungsi ini seperti, sesungguhnya dan bahwasanya.

7. Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Penguatan.

Konjungsi ini berfungsi untuk memberikan penguatan terhadap keadaan yang telah dinyatakan sebelumnya. 

Kata-kata yang digunakan pada konjungsi ini seperti, malahan hingga bahkan.

8. Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Konsekuensi.

Konjungsi ini berfungsi untuk menyatakan suatu konsekuensi yang akan diterima dari keadaan sebelumnya. 

Kata-kata yang digunakan pada konjungsi ini seperti, demikian dan akhirnya.

9. Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Akibat.

Konjungsi ini berfungsi untuk menyatakan akibat yang diterima dari suatu kejadian tertentu. 

Kata-kata yang digunakan pada konjungsi ini seperti, oleh sebab itu dan oleh karena itu.

10. Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Waktu.

Konjungsi ini berfungsi untuk menyatakan hubungan waktu dengan dua peristiwa yang terjadi.

Kata-kata yang menggunakan konjungsi ini seperti, sebelum itu, setelah itu, dan sesudah itu.

Semoga materi di atas dapat digunakan siswa dalam proses belajar. (MG Madah Mazzidah)