TRIBUNMANADO.CO.ID - Ada tamu spesial di Tribun Podcast pada Jumat 4 Oktober 2024.
Tamu tersebut adalah Ambrosius M Loho yang adalah Pegiat Musik Tradisional Sulut.
Podcast kali ini dipimpin oleh Maximus Genewa yang adalah redaktur senior di Tribun Manado.
Berikut rangkuman podcast di YouTube Tribun Manado :
Host : Baru-baru ini kan ada kegiatan lokofasi, bisa dijelaskan kegiatan ini seperti apa?
Narsum : Lokofasi ini adalah program dari Kemenristekbud Dikti di direktorat perfilman dan media.
Jadi ini membuka peluang kepada musisi, termasuk komposer dan peneliti musik diseluruh Indonesia.
Lokofasi ini kepanjangan dari Lokakarya Konservasi dan Inovasi Musik Tradisi, dan ini sudah tahun kedua Lokofasi dilakukan.
Host : Dari Lokofasi ini berapa banyak yang dari Sulut?
Narsum : Sejauh ini hanya ada satu yakni saya sendiri yang adalah peneliti musik.
*Host : Kira-kira selekai lokofasi ini seperti apa?
*Narsum : Seleksinya ketika kami submit, kami menyertakan semua portofolio musik dalam berupa google drive atau karya yang sudah dibuat.
Kalau kami yang peneliti musik mereka menilai karya yang kami tulis dan riset.
Mungkin ini berbasis dari apa yang kami lakukan.
*Host : Selama kegiatan lokofasi ini apa saja yang dilakukan?
*Narsum : Jadi ada 10 grup yang terpilih mulai dari musisi, peneliti musik, dan komposer itu tampil.
Kemudian nanti akan dilakukan penilaian oleh tim juri.
Kami juga diberikan wadah untuk mengeksplorasi kemampuan sesuai apa yang kami teliti.
Dalam satu hari kami bisa tampil sebanyak lima kali.
Kalau saya musik yang teliti itu adalah musik dari Kolintang.
Ini adalah ajang yang tempat mengangkat musik tradisional.
Host : Bagaimana keberadaan musik tradisional dewasa ini?
*Narsum: Saat ini memang banyak anak-anak muda yang lebih suka dengan musik modern.
Host: Apa pelajaran penting dari Lokofasi kali ini?
Narsum : Bahwa kekuatan musik tradisional itu tidak kalah dengan musik tradisional.
Karena banyak peneliti musik misalnya di Jawa masih terus melakukan eksplorasi musik tradisional tersebut.
Sedangkan di Sulut sejauh ini sudah tak ada lagi.
*Host : Bagaimana rasanya melakukan penelitian musik Kolintang.
*Narsum : Bangga, karena ini adalah musik tradisional dari Sulut.
Saya harap kedepannya makin banyak anak-anak muda yang melakukan penelitian terhadap musik tradisional Sulut. (Nie)