TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Hujan lebat dan angin kencang dilaporkan terjadi di wilayah Kota Denpasar sejak Kamis, 31 Oktober 2024 dinihari Wita hingga menyebabkan sejumlah kawasan banjir.
Seperti di kawasan permukiman di Jalan Padang Mekar 1, Padangsambian, Denpasar Barat, Bali dilaporkan sempat dilanda banjir.
Merespon peristiwa bencana alam ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar kemudian menurunkan tim dan berupaya menyedot air dengan mengerahkan mesin pompa air.
Koordinator Tagana Denpasar, I Made Tara mengatakan, curah hujan yang tinggi, banjir disebabkan karena aliran got yang tersumbat.
Di kawasan permukiman tersebut terdapat satu rumah yang terdampak air tergenang di dalam rumah setinggi lutut.
"Penyebab kejadian curah hujan yang tinggi dan aliran got yang tersumbat.
Meski begitu dikatakannya, rumah tersebut bertingkat, sehingga warga terdampak tidak perlu mengungsi ke tempat tinggal sementara.
Upaya lain yang kini tengah dikerjakan untuk meminimalisir banjir ke depannya ialah membongkar gorong-gorong yang tersumbat
"Perlu adanya pembongkaran gorong-gorong yang tersumbat," tutur dia.
Sementara itu, di Banjar Monang-Maning, Pemecutan Klod, dilaporkan satu rumah warga atapnya terancam jebol karena tidak mampu menampung air akibat hujan deras dengan intensitas tinggi.
"Atap rumah terancam jebol akibat hujan yang terjadi tadi malam. Setelah dikoordinasikan, penanganan atap tersebut sudah dikerjakan secara swadaya oleh keluarga," jelasnya.
Tak hanya di Kota Denpasar, hujan lebat juga mengguyur Kabupaten Gianyar, Bali.
Hampir semua wilayah di Gianyar diguyur hujan pada, Rabu 30 Oktober 2024.
Intensitas hujan yang cukup deras ini, terjadi pasca musim kemarau panjang.
Hal ini pun menimbulkan bencana pohon tumbang di beberapa kecamatan di Gianyar.
Namun beruntung tidak terdapat korban tewas dalam peristiwa ini.
Hanya saja, dua orang dilaporkan mengalami luka ringan, saat pohon tumbang di Jalan Raya Pengosekan, Desa Mas, Ubud, Rabu sekitar pukul 21.44 Wita.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya Presasta, Kamis 31 Oktober 2024 mengatakan, pasca hujan lebat pihaknya mendapatkan banyak laporan pohon tumbang.
Dua di antaranya yang sudah tertangani adalah peristiwa di Jalan Raya Pengosekan.
Dia menjelaskan, luas areal yang terdampak akibat pohon tumbang ini mencapai 60 meter.
"Panjang pohon yang tumbang mencapai 15 meter, menimpa motor dan mobil yang kebetulan melintas.
Beruntung tidak sampai ada korban tewas, hanya luka ringan. Pembersihan dahan pohon yang mengganggu lalu lintas sudah kami tangani kemarin malam," ujar Dibya.
Pohon tumbang yang menganggu lalu lintas juga terjadi di Tegalalang, tepatnya di Jalan Raya Tirta Tawar. Panjang pohon 15 meter.
Untuk peristiwa di sini sudah telah ditangani.
"Untuk pohon tumbang yang tidak mengganggu akses umum kita tangani hari ini. Kita prioritaskan penanganan di lokasi yang menganggu fasilitas umum," ujar Dibya.
Pejabat kebencanaan bertitel sarjana kedokteran hewan tersebut mengatakan, potensi pohon tumbang bisa kembali terjadi.
Sebab musim kemarau menyebabkan tanah kering berongga, ketika diguyur hujan, pohon akan menjadi berat dan cengkraman akar pohon tidak kua, sehingga menyebabkan pohon tumbang.
Selain itu, saat ini musim kemarau, banyak batang pohon yang kering. Ketika terkena air, akan mengalami pelapukan, kondisi ini juga menjadi pemicu pohon tumbang.
"Karena hal itu, kami harapkan masyarakat mulai melakukan pemangkasan pepohonan yang berpotensi tumbang, jangan hanya menunggu kejadian baru bergerak. Ini dilakukan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun meterial," ujar Dibya.
Terkait laporan banjir dan tanah longsor, Dibya mengatakan sejauh ini pihaknya belum mendapatkan laporan.
"Belum ada laporan terkait banjir dan longsor, kami harapkan memang karena tidak ada kejadiannya," ujarnya. (*)