-
Pernah merasa lelah saat membaca buku, artikel jurnal, atau koran? Mungkin detikers perlu mencoba teknik membaca cepat untuk menghemat tenaga dan waktu. Tapi, apa itu teknik membaca cepat dan bagaimana cara menerapkannya?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), membaca cepat adalah membaca dengan tujuan memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Dalam membaca cepat, terdapat berbagai teknik dan metode yang dapat digunakan.
Menurut buku Pedoman Teknik Membaca Cepat yang disusun oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada tahun 2021, membaca cepat mengacu adalah proses membaca dengan kecepatan tinggi untuk mendapat keseluruhan materi dalam waktu tertentu.
"Waktu tertentu" di sini mengacu pada jangka waktu yang efisien dengan menggunakan satuan kata per menit (kpm). Dengan tujuan untuk memahami sekitar 70 persen dari isi bacaan.
Bisa dikatakan, teknik membaca cepat sebagai cara membaca yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung ke inti masalah atau fakta yang sedang dicari. Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan tingkat pemahaman isi bacaan dalam waktu yang singkat, tanpa mengabaikan substansi dan konteks dari isi bacaan.
Melansir laman Perpustakaan Nasional RI, beberapa tujuan dari teknik membaca cepat, di antaranya adalah:
- Untuk mengenali topik inti dari bacaan secara cepat.
- Untuk mencari bagian penting yang diperlukan tanpa perlu membaca keseluruhan isi bacaan.
- Untuk memahami urutan ide pokok, dan susunan materi, serta mencari hubungan dari setiap bagian dalam bacaan.
- Untuk mendapatkan kesan umum dari suatu buku, artikel, atau tulisan.
Dalam membaca cepat, terdapat beberapa teknik atau metode yang dapat digunakan dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing, di antaranya adalah:
Teknik skimming atau yang biasa disebut baca-layap adalah teknik membaca yang dilakukan dengan cara mengambil inti sari atau ide pokok dari suatu bacaan.
Untuk memperlancar proses skimming detikers bisa membaca bagian kata pengantar serta tiap sub judul dalam daftar isi untuk memahami inti dari buku yang akan dibaca.
Teknik scanning atau yang biasa disebut membaca-tatap adalah teknik membaca cepat secara teliti dengan langsung pada informasi yang ingin dicari. Teknik ini ditujukan untuk mencari informasi tertentu secara langsung, tanpa perlu membaca keseluruhan bagian dalam buku.
Untuk memperlancar proses scanning detikers bisa mencari kata kunci dan menggerakkan mata secara cepat untuk memindai bagian yang mengandung informasi tertentu.
Teknik selecting atau yang biasa disebut baca-pilih adalah teknik yang dilakukan dengan cara memilih teks atau bagian yang akan dibaca sebelum melakukan kegiatan membaca. Teknik ini biasanya digunakan ketika seseorang sedang mencari literatur atau referensi yang akan digunakan sebagai bahan penelitian.
Teknik skipping atau yang biasa disebut baca - lompat adalah teknik membaca yang dilakukan dengan cara mengabaikan atau melompati bagian yang dianggap tidak penting atau diperlukan. Teknik ini ditujukan untuk menghemat waktu dengan cara melewati bagian yang tidak memiliki keterkaitan dengan informasi yang sedang dicari.
Teknik previewing adalah teknik membaca yang dilakukan untuk memperoleh gambaran umum dari bahan bacaan. Teknik ini biasanya digunakan ketika seseorang ingin mengetahui judul buku, informasi tentang penulis, jenis bacaan, dan prediksi mengenai isi bacaan tersebut.
Teknik SQ3R pertama kali dipopulerkan oleh Francis P. Robinson pada tahun 1941. Teknik ini mengacu pada proses membaca cepat yang dilakukan melalui beberapa langkah, di antaranya adalah Survey (mengamati), Question (bertanya), Read (membaca), Recite (menceritakan ulang), dan Review (meninjau kembali).
Nah, itulah enak teknik membaca cepat beserta penjelasannya. Kalau detikers suka teknik membaca yang mana?