TRIBUN-MEDAN.COM,- Kasus cacar air mulai banyak ditemukan di sejumlah daerah di Indonesia, seperti di Provinsi Banten.

Untuk itu, kalangan orang tua wajib mewaspadai penularan cacar air, khususnya terhadap anak.

Jika kita tidak waspada sejak dini, bisa-bisa anak akan terpapar virus yang menular ini.

Seperti diketahui, cacar air merupakan penyakit kulit menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster (VZV).

Penularannya bisa melalui udara dan pernapasan.

Gejala cacar air dapat dilihat dari kondisi kulit yang menimbulkan ruam dan munculnya lentingan berisi air pada kulit.

Seseorang yang terpapar cacar air akan merasakan gatal yang luar biasa, disertai demam tinggi.

Dikutip dari Tribun Kesehatan, Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K) pernah menyampaikan, bahwa cacar air bisa menyebabkan cerebral ataxia akut atau gangguan neurologis, sehingga menyebabkan anak tidak bisa berjalan.

Selain itu, komplikasi cacar air bisa sampai pada pernapasan hingga pneumonia dan sebagainya.

Tidak sampai di sana, cacar air juga berbahaya pada remaja yang tengah hamil. 

Jika ibu terkena cacar air di trimester kedua kehamilan, kandungan berisiko mengalami congenital varicella syndrome. 

Situasi ini dapat menimbulkan bekas luka, kelainan otot, hingga kelumpuhan pada bayi. 

Pada trimester ketiga, bayi dari ibu yang cacar air bahkan memiliki risiko kematian sebesar 10-45 persen.

"Risiko tinggi untuk terjadi kematian bayi yang lahir dari ibu cacar air,"pungkasnya. 

Cara Mengatasi Cacar Air

Hal yang perlu dilakukan seseorang ketika mengalami cacar air adalah dengan mengonsumsi banyak makanan bergizi.

Dokter Spesialis Dermatovenereologi, dr. Dina Fatmasari, Sp.DV yang dilansir TribunHealth.com dalam tayangan YouTube Podcast Tribun Lampung News Video menjelaskan, dengan mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi, akan membantu proses penyembuhan saat sedang sakit.

Menurut dr. Dina Fatmasari, Sp.DV, pasien yang menderita cacar air dianjurkan untuk diisolasi sampai lenting-lenting yang muncul berubah menjadi kropeng.

Hal ini dianjurkan supaya cacar air tersebut tidak menularkan ke orang lain.

Cacar air dapat sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu 14 hari jika penderita memiliki imunitas tubuh yang baik dan gejala yang muncul tidak parah.

Untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh terdapat vitamin yang dapat dikonsumsi.

dr. Dina Fatmasari, Sp.DV menyampaikan, penderita cacar air nantinya akan diberikan obat antivirus untuk pengobatannya.

Obat antivirus sendiri memiliki efek samping pada saluran pencernaan dan juga dapat berefek pada ginjal atau dapat menyebabkan kristal pada ginjal meskipun hal ini jarang terjadi.

Sehingga pasien yang mengalami cacar air wajib untuk konsumsi air putih yang banyak guna mencegah terjadinya kristal pada ginjal.

"Jadi kalau untuk makanan tertentu misalnya tidak boleh makan telur, tidak boleh makan ikan itu adalah mitos."

"Justru pasien cacar air harus makan-makanan yang sehat dan berprotein."

Cara menghilangkan bekas cacar air

Cacar air yang mengering nantinya akan menjadi kropeng dan ketika sembuh kropeng ini terkadang meninggalkan bekas luka.

Kondisi ini kerap kali membuat kebanyakan orang merasa tidak percaya diri akibat bekas luka tersebut.

dr. Dina Fatmasari, Sp.DV menjelaskan, bekas cacar air yang paling sering dikeluhkan adalah menjadi bopeng.

Bopeng akibat cacar air ini dapat dihilangkan dengan tindakan seperti laser atau tindakan subsisi.

Tindakan subsisi adalah tindakan melepaskan jaringan yang terikat ke bawah yang menyebabkan adanya lekukan yang kemudian akan dilepaskan dengan jarum tertentu.

Nantinya jaringan tersebut bisa lepas dan dapat naik kembali seperti semula.

Tindakan lainnya adalah dengan tindakan microneedling, yaitu tindakan yang dilakukan dengan cara membuat perlukaan kecil dengan jarum kecil-kecil yang banyak.

Perlukaan ini dilakukan supaya jaringan kolagen yang digunakan untuk penyembuhan luka dapat naik lagi.

Akan tetapi jika bekas lukanya hanya berupa bercak-bercak hitam, biasanya akan hilang dengan sendirinya.

Anda bisa menggunakan pelembab untuk menyamarkan bekas hitam akibat cacar air ini.

Namun perlu dicatat, bahwa cacar air nyatanya bisa berdampak kemana-mana. 

Pada orang dewasa, kebanyakan komplikasi terjadi di paru-paru.

Misalnya radang paru-paru atau pneumonia. 

Mungkin pada anak, komplikasi hanya berujung pada infeksi kulit atau jaringan lunak.

Namun semakin berumur orang yang terkena cacar air, maka semakin besar terkena komplikasi dan bisa meninggal. (tribun-medan.com)

Baca Lebih Lanjut
Cara dan Langkah Mencegah Penularan Cacar Air pada Anak di Sekolah
Cynthia Paramitha Trisnanda
IDAI Sebut Kasus Cacar Air Anak Meningkat, Ini Kemungkinan Penyebabnya
Detik
Heboh Bikin Sekolah 'Lockdown', Gimana Biar Anak Tak Kena Cacar Air?
Detik
Heboh Kasus Cacar Air-Gondongan Anak di RI 'Ngegas', Wamenkes Bilang Gini
Detik
Gaduh SMP di Tangerang Lockdown, IDAI Wanti-wanti Kasus Cacar Air Lagi 'Ngegas'
Detik
Bagaimana Cara Mengobati Gondongan pada Anak di Rumah? Ini 7 Tipsnya
Ratnaningtyas Winahyu
Apa Itu Gondongan? Waspada Bisa Terjadi Pada Anak-anak Usia 5 Tahun
Aullia Rachma Puteri
Gaya hidup sehat kunci antisipasi wabah cacar air
Antaranews
Waspada Lonjakan Kasus Cacar Air, Cegah dengan Jaga Imunitas Tubuh
Sindonews
Apakah Gondongan Menular? Berikut Beberapa Cara Penularannya
Ratnaningtyas Winahyu