TRIBUNWOW.COM - Berikut ini profil NEC Nijmegen, klub kasta pertama Liga Belanda yang berpotensi menyetok pemain Grade A untuk Timnas Indonesia.

Timnas Indonesia memang sedang gencar-gencarnya menjalankan proyek naturalisasi pemain-pemain keturunan.

Para pemain keturunan tersebut diproyeksikan sebagai amunisi tambahan untuk skuad Garuda.

Terbaru, dua nama penggawa NEC Nijmegen santer dikabarkan akan menjalani proses naturalisasi Timnas Indonesia.

Kedua pemain tersebut ialah D'Leanu Arts dan Dion Markx.

Diketahui, Dion Markx bersama Tim Geypens sudah resmi berjabat tangan dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

Momen tersebut terungkap unggahan Erick Thohir di akun instagram pribadinya pada Kamis (14/11/2024) lalu.

Dion Markx dan Tim Geypens dinaturalisasi untuk memperkuat Timnas U-20 Indonesia dalam menghadapi Piala Asia U-20 2025.

Sementara itu, nama D'Leanu Arts telah masuk dalam kandidat program naturalisasi Timnas Indonesia yang terbongkar melalui penampakan secarik kertas dalam unggahan di akun instagram Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi.

Dibalik kehadiran Dion Markx dan D'Leanu Arts dalam proyek naturalisasi Timnas Indonesia, diduga ada campur tangan dari bek andalan Timnas Indonesia, yakni Calvin Verdonk.

Sebagaimana diketahui, Calvin Verdonk juga berasal dari klub yang sama, yaitu NEC Nijmegen. 

Lantas, seperti apakah profil NEC Nijmegen?

Simak ulasannya berikut ini:

Profil NEC Nijmegen

Berdasarkan Transfermarkt.co.id, klub NEC Nijmegen memiliki nama lengkap Nijmegen Eendracht Combinatie.

Klub tersebut didirikan pada 15 November 1900.

NEC Nijmegen didirikan oleh tiga anak laki-laki yang tinggal di Belanda.

Ketiga anak laki-laki tersebut ialah Lodestijn, Kuijpers, dan Van Lent.

Memiliki markas yang berpusat di Nijmegen, Belanda, kini NEC Nijmegen genap berusia 124 tahun.

Awalnya, NEC Nijmegen merupakan klub sepak bola biasa dengan nama Endracht.

Klub Endracht mulai dikenal setelah menjalani promosi dan bermain di Divisi Kedua Liga Belanda.

Pada bulan April 1910, klub Endracht bergabung dengan NVV Nijmegen, sehingga nama klub berubah menjadi Nijmegen Endracht Combinatie atau yang lebih dikenal dengan NEC Nijmegen.

Pada mulanya, NEC Nijmegen mengalami kondisi yang sulit.

Bahkan, NEC Nijmegen pernah berakhir di Divisi Timur E, yaitu kasta terbawah dalam Liga Belanda.

Kendati demikian, para pendiri NEC Nijmegen terus berusaha untuk mendongkrak perkembangan klub NEC Nijmegen.

Pada musim 1927/1928, NEC Nijmegen mulai menampakkan sinarnya.

NEC Nijmegen berhasil menyabet gelar juara dari 18 pertandingan dengan total koleksi 82 gol.

Namun, kejayaan tersebut tak langsung membawa NEC Nijmegen menjalani promosi.

Sehingga, NEC Nijmegen masih harus tetap merumput di Divisi Kedua.

Pada musim 1933/1934, NEC Nijmegen kembali berhasil meraih gelar juara di Divisi Kedua.

Akhirnya, pada 1964, NEC Nijmegen mulai menunjukkan performanya di Divisi Pertama.

Pada dua musim pertama, NEC Nijmegen mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan atmosfer pertandingan Divisi Pertama.

Namun, perlahan tapi pasti, klub tersebut berhasil menunjukkan peningkatannya.

Setelah itu, NEC Nijmegen merubah statusnya dari klub sepak bola amatir menjadi klub sepak bola profesional.

NEC Nijmegen bertahan di Divisi Pertama selama kurang lebih tiga musim.

Hingga pada 1966/1967, NEC Nijmegen berhasil mendapatkan promosi untuk bergabung dengan kelompok Eredivisie.

Para penggawa NEC Nijmegen sukses membawa klub tersebut menduduki posisi 10 besar di Eredivisie.

Akan tetapi, kiprah NEC Nijmegen tak berjalan mulus.

Klub tersebut mengalami jatuh bangun dan degradasi beberapa kali.

Bahkan, penampilannya di tingkat nasional pun belum bisa konsisten.

Pada tahun 1998, NEC Nijmegen kembali berhasil menunjukkan penampilan apiknya di Eredivisie dengan menduduki posisi kedelapan.

Tercatat, NEC Nijmegen pernah merumput hingga final Piala KNVB pada tahun 1973, 1983, 1994, dan 2000.

Sayangnya, NEC Nijmegen tak pernah memenangkan kejuaraan tersebut.

Pada 2017/2018, NEC Nijmegen sempat bertemu dengan Jong Ajax dan Fortuna di Liga Jupiler.

Peringkat NEC Nijmegen semakin turun setelah kehadiran klub-klub seperti, FC Twente dan Sparta.

Kini, NEC Nijmegen dipimpin oleh Pelatih Kepala asal Belanda, Rogier Meijer.

Rogier Meijer mulai menahkodai NEC Nijmegen pada 2 Juni 2020 silam.

Di bawah asuhan pelatih Rogier Meijer, NEC Nijmegen berhasil mengamankan kembali posisinya di Eredivisie.

Pada Agustus 2020, NEC Nijmegen kembali menunjukkan taringnya.

NEC Nijmegen berhasil menang berturut-turut di babak play-off melawan peringkat empat Almere City (1-4), peringkat kedelapan Roda JC (3-0 untuk Goffert yang terisi sebagian) dan peringkat lima NAC Breda.

Kini, klub tersebut mampu mempertahankan konsistensinya hingga menjadi satu di antara klub ternama di Belanda.

Hingga saat ini, NEC Nijmegen berada di posisi ke-9 dari 18 klub di tabel Eredivisie.

Prestasi NEC Nijmegen

2X Dutch Second League Champion : 1974/1975 dan 2014/2015

(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Diponegoro/Suci Nur Aini)

Baca Lebih Lanjut
Gerbong Kejutan PEC Zwolle untuk Timnas Indonesia: Eliano Reijnders Potensi Boyong Bintang Grade A
Adisaputro
Gerbong NEC Nijmegen di Timnas Indonesia Kans Bertambah Panjang: Calvin Verdonk Bisa Goda 1 Nama
Auliamajd
Sosok DLeanu Arts: Calon Pesaing Calvin Verdonk di Timnas Indonesia, Arhan Apa Kabar?
Elfan Fajar Nugroho
Profil Dion Markx, Pesepak Bola Asal Belanda Amunisi Baru Timnas Indonesia
Array A Argus
7 Daftar Pemain Target Naturalisasi Timnas Indonesia: Mauro Zijlstra, Delano hingga DLeanu Arts
Elfan Fajar Nugroho
Duel Aroma Timnas Indonesia di Belanda: Calvin Beri Tendangan Selamat Datang ke 1 Calon Naturalisasi
Auliamajd
Tim Geypens dan Dion Markx, Pemain Keturunan yang Diproyeksikan Turun di Piala Asia U-20
Timesindonesia
3 Calon Pengganti Ragnar Oratmangoen yang Absen Bela Timnas Indonesia vs Australia
Sindonews
Keuntungan Timnas Indonesia Naturalisasi D'Leanu Arts: Bintang Seharga Rp 22,60 M Bakal Jadi Tumbal?
Adisaputro
Profil Rizky Ridho, Pemain Timnas Indonesia yang Tengah Bersinar dan Jadi Andalan
Array A Argus