MANADO, TRIBUN - Sepekan ini ada 2 berita yang selalu banyak dibaca di tribunmanado.co.id.
Yang pertama berita terkait harga nilam yang membuat banyak yang banting setir jadi petani.
Dan berita kedua, terkait update harga cengkeh di Manado.
Berikut berita selengkapnya.
1. Harga Cengkeh
Info terkait harga cengkeh menjadi salah satu yang banyak dicari.
Pada Selasa 26 November 2024 harga cengkeh Rp 104.500 per kilogram. Hingga hari ini Jumat (29/11/2024) cengkeh masih bertahan di harga tersebut.
Informasi harga cengkeh ini diperoleh dari Gudang Wanea Manado.
Menurut petani harga cengkeh yang terus naik membuat mereka semangat.
“Harganya terus naik, ini pertanda bagus,” terang Julnik, salah seorang petani cengkeh asal Minahasa Selatan.
Julnik mengaku, harga segitu sudah cukup menguntungkan baginya sebagai petani.
Sebelumnya banyak petani yang menyimpan hasil panen mereka untuk menunggu harga yang pas.
Dengan adanya kenaikan ini, para petani pun mulai berbodong-bondong menjual cengkeh.
Julnik mengaku, harga cengkih yang naik menjadi semacam angin segar bagi para petani cengkih di Sulawesi Utara.
Pasalnya, mereka mengandalkan hasil panen untuk kebutuhan ekonomi.
Diprediksi Akan Turun
Julnik menilai, kemungkinan harga cengkeh bakal turun pada awal Desember 2024.
Pasalnya, ada lonjakan pasokan dari petani yang akan menjual cengkih menjelang Natal dan Tahun Baru.
Dirinya mengaku, saat ini ia telah menjual sekitar 200 kilogram cengkih.
Namun dirinya masih memiliki stok yang disimpan.
"Kalau harganya naik lagi, saya rencanakan untuk menjual semuanya,” ujar Julnik. (Pet)
2. Harga Nilam
Tanaman lain yang menjadi perhatian masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) adalah Nilam.
(Nilam adalah suatu (tanaman) semak tropis penghasil sejenis minyak atsiri yang dinamakan sama. Tanaman ini umum dimanfaatkan bagian daunnya untuk diekstraksi minyaknya, dan diolah menjadi parfum, bahan dupa, minyak atsiri, antiserangga, dan digunakan pada industri kosmetik.(wikipedia)
Harga Nilam menjadi sorotan akhir-akhir ini.
Banyak masyarakat yang beralih menjadi petani nilam karena harganya.
" Harga minyak nilam sekarang Rp 1,5 juta per kilo, " ucap Ri' Datundugon kepada Tribun Manado Minggu (24/11/2024).
Lanjut warga Desa Mopait, Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) ini
Harga nilam sempat menyentuh Rp 2,2 juta per kilogram.
" 2 bulan lalu harganya pecah di angka Rp 2,2 juta per kilo sekarang turun lagi tapi ini sudah mantap lah dengan harga segitu, " ucapnya dengan wajah bahagia.
Ri' menjelaskan saat ini petani minyak Nilam sudah sejahtera karena tempat penyulingan sudah ada di sekitar.
"Kalau dulu susah cari tempat penyulingan tapi sekarang di desa Mopait saja sudah ada 3 tempat penyulingan, " tambahnya.
Ri' mengaku memang dirinya baru kali ini panen namun sudah beberapa petani minyak Nilam yang merasakan harga yang luar biasa ini.
"Waktu saya pertama tanam, harganya baru Rp 600 ribu per kilo lalu naik terus, ini memang berkah buat saya, " tambahnya.
Ri' mengatakan bahwa di desa Mopait ini sudah banyak yang banting stir jadi petani minyak Nilam karena harganya yang menggiurkan.
" Disini sudah banyak yang merasakan panen pas harga mahal, makanya banyak yang langsung ikut jadi petani minyak Nilam, " tandasnya.
Diketahui, harga minyak Nilam saat ini membuat banyak petani yang juga beralih agar masih bisa merasakan bagaimana penghasilan panen minyak Nilam.
Dari pengakuan beberapa petani, kelebihan Nilam selain harganya yang mahal, dalam masa panen bisa 3-4 kali di panen.
Jadi dalam sekali tanam, Nilam ini bisa di panen hingga 3-4 kali dengan harga yang tinggi seperti saat ini.
Dua hari pengeringan Nilam 6 bulan 3 sampai 4 kali panen. (pin)
(Tribunmanado.co.id)