Demam naik turun dapat menjadi tanda sejumlah kondisi kesehatan, mulai dari infeksi saluran pernapasan hingga penyakit autoimun. Dalam dunia medis, demam naik turun disebut juga demam intermiten.


Tipe demam ini terjadi ketika suhu tubuh meningkat selama beberapa jam dalam sehari. Suhu kemudian kembali normal sebelum nantinya meningkat lagi. Apabila mengalami demam naik turun, beberapa kondisi kesehatan bisa menjadi penyebabnya.


Penyebab Demam Naik Turun


Dilansir Medical News Today dan Dr Lal PathLabs, berikut sederet kondisi yang dapat menyebabkan demam naik turun:



1. Flu


Demam intermiten bisa menjadi gejala flu, infeksi pernapasan yang disebabkan oleh virus influenza tipe A, B, dan C.

Meski terdengar penyakit biasa, flu pada bayi dan balita dapat berdampak serius.


Selain demam, flu biasanya disertai dengan gejala pilek, sakit kepala, batuk kering, sakit tenggorokan, sakit otot dan sendi, serta kelelahan dan lemas.


2. Malaria


Malaria disebabkan oleh infeksi parasit plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Parasit akan mengenai organ hati dan berkembang biak di sana hingga menyerang sel darah merah.


Selain melalui gigitan nyamuk, penyebaran malaria dapat ditularkan melalui jarum suntik yang digunakan pada orang berbeda, transfusi darah, transplantasi organ, dan dari ibu kepada bayi dalam janin.


Gejala malaria meliputi demam naik turun, panas dingin, sakit kepala, mual dan muntah, sakit perut dan diare, serta lesu dan letih.


3. Pneumonia


Pneumonia merupakan peradangan paru-paru yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, dan jamur yang menyebar di udara. Kondisi ini terjadi ketika kantung udara di paru-paru terisi cairan sehingga organ tidak bisa berfungsi dengan baik. Karena itu, pneumonia disebut juga penyakit paru-paru basah.


Pneumonia dapat pula dipicu oleh penyakit jantung kronis, diabetes melitus, serta kebiasaan merokok. Kondisi ini mampu menimbulkan gejala seperti demam naik turun disertai tubuh menggigil, batuk berdahak dan tidak berdahak, nyeri dada hingga kesulitan bernapas.


4.
Tuberkulosis


Tuberkulosis yang disingkat TBC termasuk penyakit menular yang umumnya menyerang paru-paru. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyebar saat pengidapnya batuk atau bersin tanpa menutup mulut kemudian terhirup oleh orang lain.


Siapa saja bisa terkena TBC, tapi orang dengan HIV/AIDS dan yang punya sistem imun lemah lebih berisiko tinggi tertular penyakit ini. Gejala TBC paling utama adalah batuk yang terus menerus, baik berdahak maupun tidak. Gejala penyertanya mencakup demam dan meriang dalam waktu lama, sesak napas dan nyeri dada, serta berkeringat di malam hari.


5. Lupus


Lupus terjadi ketika sistem imun yang alih-alih melindungi justru merusak sel dan jaringan tubuh sendiri. Hal ini dikarenakan sistem imun salah mengidentifikasi sel dan jaringan tubuh sebagai benda asing.


Kondisi yang tergolong penyakit autoimun ini dapat menyerang berbagai organ, seperti persendian, kulit, ginjal, otak, jantung, dan paru-paru. Faktor genetik dan lingkungan diduga bisa memicu lupus.


Gejala umum lupus, meliputi kelelahan berat, demam, nyeri dan pembengkakan sendi, ruam kulit, nyeri dada, sakit kepala, dan munculnya lesi kulit.


6. Rheumatoid Arthritis


Rheumatoid Arthritis adalah peradangan kronis pada sendi dan jaringan sekitarnya, terutama di jari kaki dan tangan. Pada mulanya pengidap akan merasakan nyeri sendi yang tidak begitu mengganggu. Setelah beberapa minggu dan bulanan, rasa sakitnya semakin terasa hingga sendi menjadi bengkak dan kaku.


Kondisi yang termasuk autoimun ini lebih sering dialami wanita, terutama berusia di atas 40 tahun. Gejala awalnya yaitu sakit sendi ringan yang disertai kelelahan, demam naik turun, dan kehilangan nafsu makan.


Nyeri meningkat seiring perkembangan penyakitnya yang bisa menyebar ke pergelangan tangan dan kaki, lutut, siku, pinggul, dan bahu.


7. Sepsis


Sepsis terjadi saat tubuh salah mendeteksi infeksi dan justru meresponsnya dengan peradangan. Meski tergolong kondisi yang jarang terjadi, sepsis sangat berbahaya. Beberapa infeksi yang umum jadi penyebabnya, seperti pneumonia, infeksi saluran kemih, infeksi kulit, dan infeksi saluran pencernaan.


Kondisi ini menimbulkan gejala, meliputi kebingungan, demam naik turun, menggigil, detak jantung cepat, nyeri parah, kesulitan bernapas, serta berkeringat terus-menerus.


Baca Lebih Lanjut
6 Penyebab Asam Urat Naik Turun, Kurang-kurangi Kebiasaan Ini
Ratnaningtyas Winahyu
Leher Sakit Saat Menelan, Apa Penyebabnya? Ini yang Patut Diwaspadai
Ratnaningtyas Winahyu
Penyakit Misterius Picu 143 Warga DR Kongo Tewas, Ini Gejala yang Dikeluhkan
Detik
Penyakit Misterius Picu 146 Warga DR Kongo Tewas, Ini Gejala yang Dikeluhkan
Detik
Turun-temurun Dipakai, Kemiri Bisa Mengobati Penyakit Apa Saja?
Ratnaningtyas Winahyu
Penyakit Autoimun IgA Nefropati Bisa Picu Gagal Ginjal
Detik
Harga Emas Antam Hari Ini, 4 Desember 2024: Turun Tipis, Jadi Rp1.513.000 Per Gram
Pravitri Retno W
Benarkah Bermain Hujan Bikin Sakit? Ini Jawaban Ilmiahnya
Detik
Permintaan Dunia Seret, Harga Kosentrat Tembaga dan Timbal Turun
Detik
Harga Telur Ayam Turun di Pasar Induk Tanjung Selor Jelang Nataru, Kini jadi Rp 290.000 per ikat
Cornel Dimas Satrio