TRIBUNNEWS.COM - Barcelona mengakhiri tahun 2024 dengan performa yang jauh dari ekspektasi, dengan hasil kekalahan terbaru 1-2 dari Atletico Madrid, Minggu (22/12/2024).
Setelah memulai musim dengan gemilang, Blaugrana kini terjebak dalam tren negatif, hanya mendapatkan lima poin dari tujuh pertandingan terakhir di La Liga.
Barcelona hanya meraih satu kemenangan dalam tujuh pertandingan terakhir mereka di liga dan membuat mereka terlempar dari puncak klasemen.
Jika dibandingkan, Atlético Madrid yang pada awal November tertinggal 10 poin dari Barcelona, kini justru unggul tiga poin di puncak klasemen dengan satu pertandingan lebih sedikit.
Kekalahan 1-2 dari Atlético Madrid di Estadi Olímpic Lluís Companys memperpanjang rekor buruk Barcelona menjadi tiga kekalahan kandang beruntun di La Liga.
Seperti dicatat Opta, ini adalah rekor terburuk mereka dalam kompetisi sejak dua periode kelam serupa pada tahun 1965 dan 1987.
Stadion sementara mereka, yang menggantikan Camp Nou yang sedang direnovasi, gagal menjadi benteng kuat dan justru memberikan ruang bagi lawan untuk mendominasi.
Masalah terbesar Barcelona terlihat jelas pada lini pertahanan. Mereka telah kebobolan gol dalam delapan pertandingan La Liga berturut-turut.
Ini menjadi rekor terburuk mereka sejak rentetan 11 laga tanpa clean sheet antara September dan November 2018.
Ketidakmampuan untuk menjaga gawang tetap aman mencerminkan lemahnya organisasi pertahanan dan kurangnya konsentrasi pada momen-momen penting.
Meski begitu, Pelatih Barcelona, Hansi Flick, tetap mencoba memberikan optimisme meski situasi tim sedang sulit.
"Kami memainkan pertandingan yang luar biasa. Saya bangga dengan para pemain meskipun kecewa dengan hasilnya," ujar Flick usai kekalahan dari Atlético Madrid.
Ia juga menyoroti semangat para pemain muda seperti Pedri dan Gavi, yang menurutnya masih menjadi alasan untuk optimisme.
"Kami akan menunjukkan setelah jeda betapa kuatnya kami. Kami sangat kecewa dengan kekalahan tersebut, namun hidup terus berjalan," kata dia.
Dengan rekor buruk yang terus mencuat dan ketidakmampuan tim untuk menjaga konsistensi, Barcelona kini menghadapi tantangan terbesar mereka dalam beberapa tahun terakhir.
Apakah ini akibat jadwal yang padat, kelelahan fisik dan mental, atau strategi yang kurang efektif?
Satu hal yang pasti, Blaugrana harus segera bangkit. Jika tidak, tahun 2025 bisa menjadi penanda keterpurukan lebih lanjut bagi klub yang pernah menjadi simbol dominasi sepak bola Spanyol ini.
Barcelona menghadapi jadwal padat di awal 2025. Mereka dijadwalkan menghadapi Barbastro di Copa del Rey pada 4 Januari, disusul perjalanan ke Arab Saudi untuk Piala Super Spanyol.
Jika tren negatif ini berlanjut, peluang mereka untuk bersaing di semua kompetisi akan semakin sulit.
"Saya tidak bisa mengubah apa yang telah terjadi. Sekarang kami berada dalam situasi yang berbeda kami akan berjuang untuk setiap poin dan memenangkan setiap pertandingan. Ini adalah tujuan kami, dan para pemain siap untuk berada di sini," terangnya.
"Kami kehilangan banyak poin dan kehilangan tempat pertama. Namun saya tidak khawatir, tim tahu cara bermain dan mereka menunjukkannya hari ini," terang Hansi Flick.
(Tio)