TRIBUNNEWS.COM - Legenda Juventus dan Timnas Italia, Gianluigi Buffon, menyerukan agar Juventini (sebutan untuk penggemar Juve) dan jurnalis berhenti membandingkan Thiago Motta dengan Massimiliano Allegri.

Mantan kiper Juventus ini menilai perbandingan itu tidak adil karena kedua pelatih berada di tahap karier yang sangat berbeda. 

Performa Juventus di bawah asuhan Thiago Motta saat ini masih belum cukup konsisten.

Meski menjadi satu-satunya tim yang belum pernah kalah, namun posisi di tabel klasemen tidak cukup baik.

Juventus berada di posisi keenam dengan 31 poin, terpaut sembilan poin dari Atalanta yang menjadi capolista atau pemuncak klasemen.

Tim berjuluk La Vecchia Signora itu telah melalui 17 laga dengan tujuh kali kemenangan dan sisanya berakhir dengan hasil imbang, menjadi tim yang paling sering imbang di musim ini.

Hasil tersebut membuat penggemar mulai membanding-bandingkan kinerja Thiago Motta dengan pendahulunya, Massimiliano Allegri.

Reaksi pelatih Bologna asal Italia Thiago Motta saat pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter Milan dan Bologna di Stadion San Siro di Milan pada 7 Oktober 2023.
 Thiago Motta saat menjadi pelatih Bologna dan memantau pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter Milan dan Bologna di Stadion San Siro di Milan pada 7 Oktober 2023. (GABRIEL BOUYS / AFP)

Hal inilah yang kemudian dikecam oleh Buffon.

Sebagai Legenda Juventus ia menolak hal tersebut dan mengatakan agar penggemar berhenti membanding-bandingkan kedua pelatih itu.

Menurut Buffon, penting untuk melihat perbedaan tahapan karier antara kedua pelatih.

Allegri memiliki rekam jejak gemilang dengan berbagai gelar bersama Juventus, sedangkan Motta masih membangun reputasi dan identitasnya sebagai pelatih. 

Ya, seperti diketahui, Motta masih dikatakan orang baru dalam dunia pelatih. Mantan gelandang PSG ini baru memulai karir kepelatihannya pada 2019 silam.

Ia memulai dari PSG U19, lalu berpindah ke Italia untuk melatih Genoa, Spezia lalu ke Bologna sebelum kemudian bergabung dengan Juventus. 

Sedangkan Allegri telah cukup lama menjadi pelatih dengan rekam jejak mentereng bersama AC Milan dan Sassuolo.

Ia mengantarkan Milan juara Serie A pada 2010/2011, lalu juga juara Piala Super Italia di musim berikutnya.

"Hentikan membandingkan Motta dan Allegri, ini tidak adil," kata Buffon dalam wawancaranya dengan La Stampa seperti dikutip Football Italia. 

"Allegri sudah banyak memenangkan trofi, sedangkan Thiago baru memulai kariernya. Perbandingan seperti ini hanya akan memecah belah klub," ujar Buffon.

Pelatih Juventus asal Italia Massimiliano Allegri bereaksi sebelum pertandingan sepak bola leg pertama semifinal Liga Eropa UEFA antara Juventus dan Sevilla pada 11 Mei 2023 di stadion Juventus di Turin. Marco BERTORELLO / AFP
Pelatih Juventus asal Italia Massimiliano Allegri bereaksi sebelum pertandingan sepak bola leg pertama semifinal Liga Eropa UEFA antara Juventus dan Sevilla pada 11 Mei 2023 di stadion Juventus di Turin. Marco BERTORELLO / AFP (Marco BERTORELLO / AFP)

Buffon juga mengungkapkan keyakinannya terhadap kemampuan Motta. Mantan kiper Timnas Italia ini pun memuji gaya permainan Motta yang menurutnya cukup baik.

"Saya sangat menghormati Thiago dan percaya pada apa yang sedang ia bangun. Ketika Anda melakukan perubahan mendasar, dibutuhkan waktu untuk hasilnya terlihat," lanjutnya. 

"Thiago sangat teliti, ia sudah terbiasa dengan level tertentu sebagai pelatih. Ia mempersiapkan timnya dengan baik dan memiliki visi yang jelas untuk masa depan," tambah Buffon. 

Buffon menegaskan bahwa kesuksesan membutuhkan proses, terutama jika ada perubahan besar dalam pendekatan taktik. 

"Setiap pelatih memiliki jalan dan pendekatan yang berbeda. Menuntut hasil yang sama dalam waktu singkat dari Motta adalah tidak realistis dan tidak adil," tutup Buffon. 

(Tio)

Baca Lebih Lanjut
Buffon: Setop Banding-bandingkan Motta dengan Allegri
Detik
Juventus Ikut Memantau Saat Chelsea Harus Menjual 11 Pemain, Thiago Motta Perkuat Lini Belakang
Khairil Rahim
Eksperimen Motta Sukses Berkat Koopmeiners
Detik
Capello Kritik Vlahovic yang Marah-Marah Usai Diganti Motta
Detik
Man City Diminta Buat 'Proposal Tak Senonoh' untuk Picu Transfer Kiper Juventus Seharga Rp269 Miliar
Khairil Rahim
Perbedaan Anak Aktif dan Hiperaktif, Kenali dan Awasi Agar Tidak Disalahartikan
David Togatorop
Juventus Incar Axel Disasi dari Chelsea
Detik
Penyebab dan Cara Atasi Akun WhatsApp Tidak Dapat Digunakan
Detik
Minta Pembayaran Tidak Dicicil, DPC SPSI Bantul Siap Kawal Pelaksanaan UMK dan UMSK 2024
Timesindonesia
Teknologi AI Tidak Akan Menggantikan Peran Jurnalis
Sindonews