WARTAKOTALIVE.COM, KARAWANG - Kepolisian tetap menerapkan rekayasa lalu lintas contraflow di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek saat musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Meski demikian, dalam penerapannya Kepolisian merapatkan jarak traffic cone saat rekayasa lalu lintas tersebut.
"Traffic contraflow kita buat rapat, tentunya setiap cara bertindak pasti kita evaluasi setiap hari kita evaluasi," kata Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen. Pol. Raden Slamet Santoso, saat diwawancarai di Rest Area KM 57 Tol Jakarta-Cikampek, Jumat (27/12/2024).
Raden mengungkapkan, setiap rekayasa lalu lintas, baik contraflow, one way kemudian pengalihan arus, delaying sistem selalu dievaluasi penerapannya.
Demikian juga contraflow, terlebih pasca kejadian kecelakaan maut di KM 58 ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek karena kendaraan oleh ke jalur berlawanan saat berada di jalur contraflow.
"Sudah kita rapatkan untuk traffic cone dan beberapa kilometer ada water barrier dan di depan saat masuk pertama ada pengawalan safety car sehingga kejadian beberapa wkatu lalu bisa dihindari," beber dia.
Dirinya juga menambahkan, terjadi penurunan signifikan pada jumlah kecelakaan lalu lintas selama Operasi Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Hingga 27 Desember, total 149 orang meninggal dunia.
“Untuk korban meninggal dunia, ada 149 orang, naik 2 persen dibanding tahun lalu,” ungkap
“Luka berat, luka ringan turun. Total 1.420 orang,” jelasnya.
Korban meninggal dan luka itu bagian dari 1.066 kejadian sepanjang periode Operasi Nataru 2024.
“Itu sampai sekarang terdata di kami ada 1.066 kejadian, sehingga turun hampir 11 % dibanding tahun lalu (2023)," kata dia.
Musibah kecelekaan beruntun terjadi di KM 58, Karawang Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta pada Senin (8/4/2024) pagi.
Kronologi kecelakaan beruntun ketika kendaraan pemudik Grandmax dari arah Jakarta menuju ke wilayah Jawa melaju di lajur contraflow.
Diduga sopir mengantuk, kecelakaan beruntun ini pun terjadi. Kendaraan tersebut masuk ke jalur berlawanan hingga menabrak kendaraan bus dan minibus Toyota Rush.
Dalam kecelakaan beruntun itu, dua kendaraan minibus hangus terbakar sedangkan bus mengalami rusak bagian depan maupun samping kiri bus.
Adapun korban meninggal 12 orang, termasuk sopir dari Grandmax.