Scrolling yang Tidak Ada Habisnya: Dilema Mahasiswa di Era DigitalKumparan | 2025-01-26 08:43:05
Studi terbaru menunjukkan mahasiswa Indonesia rata-rata menghabiskan lebih dari 3 jam sehari untuk scrolling media sosial, sebuah kebiasaan yang mengancam prestasi akademik dan kesehatan mental mereka.
Ketika scrolling menjadi candu di era digital, telah mengubah cara mahasiswa belajar dan berinteraksi.
Berdasarkan survei terbaru We Are Social 2024, pengguna media sosial di Indonesia menghabiskan rata-rata 3 jam 18 menit per hari untuk scrolling.
Angka ini meningkat 15% dibanding tahun sebelumnya, dengan mahasiswa sebagai kelompok pengguna tertinggi.
"Saya bisa menghabiskan 5-6 jam sehari hanya untuk scrolling media sosial. Awalnya berniat cuma sebentar, tapi algoritma platform ini membuat saya terus terjebak," ungkap Muhammad Tyo, mahasiswa semester 3 di Yogyakarta.
Dampak pada Otak dan Prestasi Akademik Dr. Anna Morrison dari Global Cognitive Research Institute mengungkapkan temuan mengkhawatirkan dalam penelitiannya tahun 2021. "Media sosial memanipulasi sistem reward otak sama seperti zat adiktif. Mahasiswa yang kecanduan scrolling mengalami penurunan kemampuan fokus hingga 40%."
Hal ini dipertegas oleh pengakuan Muhammad Razzin Ayurri, mahasiswa di Yogyakarta: "Dulu saya bisa fokus belajar 2-3 jam. Sekarang, setelah kecanduan scrolling, 30 menit untuk belajar rasanya sulit."
Ancaman terhadap Kesehatan Mental Riset terbaru dari Indonesian Mental Health Association (2023) menunjukkan 65% mahasiswa mengalami gejala anxiety dan depresi akibat penggunaan media sosial berlebihan. Dr. Sarah Hawkley dalam publikasinya mengidentifikasi korelasi kuat antara kebiasaan scrolling dengan penurunan kesejahteraan mental.
Solusi Praktis: Keluar dari Lingkaran Scrolling Muhammad Tyo berhasil memutus kebiasaan scrolling berlebihan dengan metode "digital detox" bertahap:
• Menetapkan batas waktu scrolling (2 jam/hari)
• Menggunakan aplikasi pengingat waktu layar
• Mengganti scrolling dengan aktivitas fisik
• Bergabung dengan komunitas belajar offline
"Butuh waktu sekitar 3 bulan untuk keluar dari kecanduan scrolling. Tapi hasilnya luar biasa ,fokus meningkat, tidur lebih berkualitas, dan nilai kuliah membaik," ungkap Muhammad Razzin Ayurri.
Langkah Konkret Mengatasi Scrolling Berlebihan:
1. Atur timer di smartphone (maksimal 2 jam/hari)
2. Aktifkan fitur "screen time warning"
3. Ikuti konten edukatif sesuai minat studi
4. Bergabung kegiatan kampus offline
5. Jalin interaksi sosial langsung
Fenomena scrolling tanpa henti memang tak bisa dihindari di era digital. Namun, dengan kesadaran dan strategi tepat, mahasiswa dapat memanfaatkan teknologi secara bijak tanpa terjebak dalam pusaran scrolling tak berujung.
Syah Ahmad Zaki, Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UMY
Baca Lebih Lanjut
Kisah Pedagang Tradisional di Pasar Beringharjo, Menjaga Budaya di Era Digital
Audy Nadya Anggraini
Influencer dan Budaya Konsumtif Wanita di Era Digital
Sandra Buana Sari
Hukuman Mati di Indonesia: Dilema Moral dan Yuridis
Zerrin Rexanne Makkawaru
Banyaknya Mahasiswa yang Tidak Bekerja Sesuai Bidangnya Setelah Lulus
Nathanael Orlizand Setiawan
Inovasi Digital di Dunia Pendidikan, ITTS Gandeng IDCloudHost untuk Transformasi Digital
Sindonews
Kreator Digital: Profesi Kekinian dengan Keuntungan yang Menggiurkan
Vincentius Haru Pamungkas
4 Pulau yang Ada di Indonesia dan Masih Tidak Berpenghuni
Sejarah dan Sosial
Inilah Tantangan Konten Kreator di Era AI
BASRA (Berita Anak Surabaya)
Berhenti Menjadi Orang yang Menyebalkan
Detik
Michael Jordan vs Cristiano Ronaldo: Siapa Raja Media Sosial jika Hidup di Era yang Sama?