Spesies baru ikan wader atau genus ikan cyprinid Barbodes yang dinamai Barbodes klapanunggalensis ditemukan di gua karst Klapanunggal, Bogor, Jawa Barat. Bupati Bogor Rudy Susmanto mengaku telah mengetahui penemuan tersebut.
"Saya baru dengar perihal ini," kata Rudy kepada wartawan, Rabu (26/2/2025).
Rudy mengatakan pihaknya akan mendukung keberadaan spesies baru ikan tersebut. Dia mengatakan Pemkab akan memberikan dukungan yang diperlukan untuk menjaga ekosistem ikan itu.
"Dan untuk ini kami, apa pun itu, akan support, baik untuk keberlangsungan spesies ekosistem baru maupun untuk dunia penelitian dan pendidikan," ujar Rudy.
Sebelumnya, ikan ini ditemukan oleh sekelompok peneliti dari Museum Zoologicum Bogoriense, Pusat Penelitian Biosistematika dan Evolusi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Perkumpulan Speleologi Indonesia, dan Gema Belantara Spesies Obscura Depok. Lokasi ditemukannya spesies ini pada kolam atau sungai gua bawah tanah di kawasan karst Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Pulau Jawa, Indonesia. Dilansir dari jurnal Zookeys, 24 Februari 2025 spesies baru ikan wader ini memiliki keunikan.
Nama Inggris ikan ini ialah Klapanunggal Blind Cave Barb dan nama Indonesia-nya Wader Gua Buta Klapanunggal. Julukan khusus klpanunggalensis berasal dari lokasi penemuan ikan wader tersebut, yakni di kawasan karst Klapanunggal yang meliputi Gua Cisadong, Desa Nambo.
Saat ini, ikan wader buta klapanunggalensis hanya ditemukan di Goa Cisadong 1. Meskipun begitu, kemungkinan spesies ini juga ada di goa-goa sekitarnya karena ada jaringan anak sungai yang saling berhubungan.
Hal ini menimbulkan potensi gangguan terhadap habitat dan kelangsungan hidup ikan gua ini. Lokasi karst Klapanunggal bertipe di luar dari karst yang dilindungi.
Peneliti menetapkan Barbodes klapanunggalensis pada kriteria spesies yang terancam. Mengingat sebarannya terbatas, habitatnya khas, populasinya kecil dan tingkat potensi ancamannya tinggi.
Salah satu ancaman yang dihadapi spesies ini ialah keberadaan industri dan penambangan batu. Berdasarkan kriteria Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN), B Klapanunggalensis memerlukan strategi konservasi spesies dan habitatnya perlu dirumuskan dengan baik.