SURYA.CO.ID, SURABAYA - Universitas Kristen Petra (UK Petra) meluncurkan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) dengan menghadirkan teknologi terbaru dalam bidang kedokteran gigi di Auditorium Gedung Q, Kampus UK Petra, Surabaya, pada Sabtu (8/3/2025).
Ketua Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi UK Petra, drg. Vania Ewitrawati, Sp.KGA., menegaskan bahwa FKG UK Petra berkomitmen mencetak dokter gigi yang adaptif dan inovatif.
“FKG UK Petra menghadirkan sistem pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi terkini dengan praktik klinis. Dengan standar pendidikan tinggi, tenaga pengajar profesional, serta teknologi canggih, kami ingin memastikan lulusan kami mampu memenuhi kebutuhan kesehatan gigi masyarakat dengan cara yang lebih efisien dan efektif,” ujarnya.
FKG UK Petra juga mengadopsi teknologi modern seperti Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), Big Data, dan Artificial Intelligence (AI) dalam pembelajaran.
“Dengan pemanfaatan teknologi ini, mahasiswa kami tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung menerapkannya dalam simulasi yang menyerupai kondisi nyata. Ini akan sangat membantu mereka dalam menghadapi tantangan di dunia praktik nantinya,” ujar drg. Vania.
Dengan fasilitas modern dan kurikulum inovatif, FKG UK Petra berkomitmen menyiapkan lulusan dokter gigi yang tidak hanya kompeten secara klinis, tetapi juga memiliki keahlian dalam teknologi digital dan inovasi kedokteran gigi masa depan.
“Kami ingin lulusan kami tidak hanya sekadar menjadi dokter gigi, tetapi juga pionir dalam perubahan industri kedokteran gigi di Indonesia,” tambahnya.
Acara ini menghadirkan berbagai kegiatan, termasuk seminar nasional bersertifikasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan tema “Patient First: Personalized Care, Exceptional Outcomes”.
Selain seminar, peserta juga dapat mengikuti mini workshop interaktif bertajuk “Discover Dentistry: A Hands-On Workshop”.
Workshop ini memberikan pengalaman langsung dalam prosedur penambalan gigi serta pencetakan model gigi menggunakan alat berteknologi canggih.
"Peserta juga berkesempatan mencoba intraoral scanner, alat digital yang mampu mencetak model gigi dalam waktu sekitar lima menit, yang kemudian dapat diproses menggunakan 3D printer untuk mencetak model tiga dimensi dengan presisi tinggi,"pungkasnya.
Sementara itu, dalam sesi seminar, drg.
“Seorang dokter gigi masa kini tidak hanya harus menguasai keterampilan klinis, tetapi juga memahami inovasi teknologi yang terus berkembang. Dengan kemajuan dalam bidang digital dentistry, prosedur yang dulunya memakan waktu lama kini bisa dilakukan lebih cepat dan presisi,” paparnya.